Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Bank Andara mengaku pada 2016 ini menargetkan bisa mencapai pendapatan bunga bersih sebesar Rp 88,67 miliar dan aset Rp 1,8 triliun.
Bank yang baru saja mendapatkan investor baru dari Korea Selatan ini menargetkan bisa lebih ekspansif pada 2016 seiring dengan suntikan modal pemegang saham.
Sebagai informasi, menurut Direktur Bank Andara Irianto Kusumadjaja investor asal Korea APRO Financial Co Ltd (APRO) berkomitmen untuk menyuntik modal sebesar Rp 450 miliar.
Dengan demikian, modal Bank Andara yang saat ini sebesar Rp 144,4 miliar per Desember 2015, akan terdongkrak sekitar Rp 570 miliar pada 2016.
“Dengan modal ini diharapkan kinerja penyaluran kredit lebih baik,” ujar Irianto, kepada KONTAN, Selasa, (13/01).
Irianto mengatakan pada 2016, Bank Andara tetap berkomitmen meningkatkan pertumbuhan portfolio penyaluran kredit ke segmen bank perkreditan rakyat (BPR).
Bank Andara juga akan melanjutkan strateginya dalam memperluas pangsa pasar dengan menyalurkan kredit ke segmen UKM dan perusahaan pembiayaan (multifinance).
Hal ini karena menurut Irianto, dengan proyeksi pertumbuhan kredit BPR secara nasional sebesar 15% pada 2016, maka potensi pembiayaaan BPR 2016 mencapai Rp 12 triliun.
Namun untuk mencapai target pendapatan bunga bersih diatas, Bank Andara harus mencapai target penyaluran kredit sebesar Rp 1,4 triliun (disbursement) pada tahun 2016.
Untuk NPL pada 2016, bank menargetkan bisa dibawah 3,5%.
Tercatat sampai saat ini,77% penyaluran kredit Bank Andara masih difokuskan kepada segmen BPR, dan sisanya kepada multifinance dan UKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News