Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan laba menjadi fokus PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Tidak tanggung-tanggung, Bank Artha Graha mengincar pertumbuhan laba sebesar 86,76% di tahun 2018.
Artinya, bank yang tercatat di bursa dengan kode saham INPC ini akan meraup untung sebesar Rp 114,24 miliar di akhir tahun ini, dari perhitungan laba bersih tahun senilai Rp 68,10 miliar di tahun lalu.
Ada sederet cara yang akan dilakukan Bank Artha Graha untuk mencapai target laba. Diantaranya, meningkatkan penyaluran kredit, menjaga kualitas kredit bermasalah, memperbesar porsi dana murah, dan mempertahankan posisi biaya operasional.
Untuk kredit, Bank Artha Graha mengincar penyaluran pembiayaan mencapai Rp 21 triliun di akhir tahun ini. Sedangkan, realisasi kredit telah mencapai 85% atau senilai Rp 18,5 triliun di Maret 2018.
Dari penyaluran kredit tersebut, tercatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih tinggi. Tercatat, rasio NPL berada dikisaran 2,4%. "Kami akan terus jaga dikisaran 2,5%," kata Anas Latief, Direktur Bank Artha Graha kepada KONTAN.co.id, Sabtu (30.6).
Kemudian, INPC akan meningkatkan posisi dana murah sebesar 26% terhadap dana pihak ketiga (DPK) dari posisi 24%. Khusus untuk pertumbuhan DPK akan tumbuh 15% di tahun ini.
Agar lebih efektif, Bank Artha Graha juga akan menekan raiso beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di bawah 90% di tahun ini. Saat ini, rasio BOPO berada di level 95,12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News