kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Bank-bank besar semakin aktif menyalurkan kredit lewat skema sindikasi


Kamis, 22 Agustus 2019 / 19:50 WIB
Bank-bank besar semakin aktif menyalurkan kredit lewat skema sindikasi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar di dalam negeri semakin aktif menyalurkan kredit lewat skema sindikasi. Itu sebagai strategi memitigasi resiko ketika terjadi kredit bermasalah. Apalagi, belakangan marak kasus gagal bayar menimpa korporasi.

Selain sebagai mitigasi resiko, sebagian bank juga mengincar pendapatan non bunga dari skema sindikasi dengan menjadi mandated lead arranger atau bookrunner.

Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, begini pendapat bankir

Hingga Juli 2019, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) tercatat paling gencar dalam pembiayaan sindikasi. Bank ini tercatat sebagai jawara dalam pemberian sindikasi di tanah air baik sebagai mandated lead arranger maupun sebagai bookrunner.

Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, pihaknya sudah berpartisipasi dalam penyaluran kredit secara patungan senilai Rp 32,8 triliun. Capaian itu melonjak 67% dibandingkan periode Juli 2018 yang hanya tercatat Rp 19,6 triliun.

BNI tetap meyakini kredit sindikasi akan menopang pertumbuhan kredit korporasi perseroan hingga penghujung tahun. "Kami akan menjaga kredit sindikasi tetap tumbuh doubel digit sampai akhir 2019 dengan masuk ke sektor industri yang relatif aman," kata Putrama pada Kontan.co.id, Kamis (22/8).

Sindikasi yang diikuti BNI ada 16 proyek, diantaranya diberikan kepada PT tamaris Hydro, PT JTD Jaya Pratama, Sinar Tambang Arthales, Jasamarga Probolinggo, PT Rejoso Manis Indo, Jalin Pembayaran Nusantara, PT Cibitung Tanjung Priok, PT Cemindo Gemilang.

Baca Juga: BRI kejar penyaluran kredit sindikasi Rp 36 triliun hingga akhir tahun 2019

Lalu ada PT Jasamarga Kunciran Cengkareng, PT Dua Cahaya Anugerah. Selanjurnya, Cimanggis Cibitung Tollways, PT Solo Ngawi Jaya, PT Pertamina, PT Semen Indonesia, PT Merangin Hydro yakni anak usaha PT Bukaka Teknik Utama Tbk, dan PT Trans Marga Jateng.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masih tetap akan aktif berpartisipasi dalam penyaluran kredit lewat skema sindikasi walaupun secara keseluruhan bank pelat merah ini akan lebih fokus menyasar segmen UMKM.

Direktur Retail dan Menengah Bank BRI Supari mengatakan, perseroan aktif ikut sindikasi sebagai upaya perseroan untuk memitigasi risiko jika terjadi kredit bermasalah. Dengan melibatkan banyak kreditur sehingga risiko yang ada dapat terbagi ke semua kreditur.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×