Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Walau demikian, Bank Jatim tidak patah ara. Sebab, langkah efisiensi pun terus dilakukan seperti biaya promo dan menghemat biaya jaringan kantor sambil melakukan digitalisasi proses bisnis. Pun, secara bisnis, perseroan masih mencatatkan kinerja positif walau diterpa pandemi antara lain pendapatan operasional masih tumbuh 3,96% secara yoy serta kredit yang meningkat 12,07% secara tahunan di bulan Mei 2020 lalu.
Nah, untuk bank kecil seperti PT Bank Mayora pun menyuarakan hal senada. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij bilang kalau posisi BOPO akan lebih tinggi dari periode tahun lalu.
Baca Juga: BTN tawarkan obligasi Rp 1,5 triliun, berikut rencana penggunaannya
Asal tahu saja, pada tahun 2019 lalu bank milik taipan ini mencatatkan BOPO cukup tinggi yakni mencapai 97,31%. Posisi tersebut juga masih belum banyak bergerak hingga akhir Maret 2020 yang tercatat sebesar 95,13%.
Menurut Irfanto, meningkatnya BOPO tidak lain merupakan dampak yang dirasakan semua bank akibat pandemi Covid-19. "Pemicunya adalah kondisi bisnis yang lesu. Pandemi menggerus pendapatan bank," terangnya.
Tetapi, dengan sederet efisiensi yang dilakukan perseroan melalui penghematan beban operasional. Bank Mayora berupaya menjaga BOPO tidak jauh dari posisi di tahun lalu.
Baca Juga: OJK pecat pegawai yang terima suap dari Bank Bukopin Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News