Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan jumlah rekening bank di periode Januari 2020 mulai menggeliat. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat saat ini jumlah rekening simpanan per Januari 2020 mencapai 303,13 juta rekening. Realisasi tersebut tumbuh 0,48% secara month on month (MoM) dibanding posisi Desember 2019 sebanyak 301,69 juta rekening.
Adapun, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan Januari 2019, jumlah rekening simpanan tumbuh 8,63% secara year on year (yoy) dari 279,03 juta. Nah jika dirinci berdasarkan jenisnya, mayoritas simpanan hingga akhir Januari 2020 merupakan deposito sebesar Rp 2.585 triliun atau 42,8% dari total simpanan. Padahal, jumlah rekening deposito di Tanah Air hanya sebanyak 4,9 juta saja alias 1,6% dari total rekening simpanan.
Baca Juga: OJK akan batasi penjualan bancassurance, ini tanggapan Bank Mandiri
Kendati ada 111 bank di Indonesia, lebih dari separuh dana tersebut tersimpan di lima Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV sebesar Rp 3.342 triliun atau 55,4% dari total simpanan. Bank tersebut yakni BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga.
Begitu pula dari sisi jumlah rekening, sebanyak 69,1% dari total rekening simpanan merupakan nasabah dari lima bank besar.
Salah satu bank dengan jumlah rekening terbanyak di Tanah Air yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah rekening hampir 22 juta nasabah per Desember 2019. Direktur BCA Santoso mengatakan jumlah tersebut meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 14%.
"Hal ini sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BCA yang tercatat tumbuh 11% yoy per Desember 2019," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2).
Baca Juga: Sama-sama garap segmen mikro, BRI, Pegadaian dan PNM bakal berkongsi
Sebagai informasi saja, merujuk presentasi perusahaan pada akhir 2019, mayoritas DPK BCA ada di tabungan atau sekitar 49,1% dari total DPK perseroan yang berjumlah Rp 704,79 triliun. Namun, bila dibandingkan giro dan deposito pertumbuhan tabungan BCA terbilang paling kecil yakni 9,4% secara yoy menjadi Rp 346,29 triliun.
Meski tidak memasang target di tahun ini, pihaknya tetap menyusun strategi untuk tetap mendorong pertumbuhan. Salah satunya yakni dengan layanan pembukaan rekening secara dari di aplikasi BCA Mobile. Mobile banking BCA memang menjadi salah satu fitur andalan yang dimiliki perseroan.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan nominal transaksi melalui mobile banking sebesar 50,4% secara yoy menjadi Rp 2.089 triliun. Sementara dari jumlah transaksi meningkat dua kali lipat dari 613 juta di 2018 menjadi 1,22 miliar di 2019. Paling tinggi dibandingkan layanan e-channel lain seperti kantor cabang, ATM ataupun internet banking.
Tak ingin kalah saing, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pun mengungkap mulai serius untuk mendorong pertumbuhan DPK tahun ini. Terutama dari jumlah rekening baru.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) bidik kredit UMKM capai Rp 1 triliun lewat fintech dan e-commerce
Direktur BTN Pahala N. Mansury mengatakan tahun lalu jumlah rekening nasabah di BTN telah mencapai 7 juta rekening. Nah, di tahun ini bank spesialis kredit pemilikan rumah (KPR) ini mengincar pertumbuhan setidaknya 17% secara tahunan.
Seluruh strategi pun telah dijalankan sejak awal tahun. Semisal melalui program anyar bertajuk BTN Solusi. Sebuah program bagi instansi atau lembaga yang mengelola tabungan payroll atau gaji karyawan sekaligus memberikan beragam manfaat untuk mendukung kebutuhan finansial bagi instansi dan karyawan.
"Kalau payroll-nya di BTN, maka kami bisa memberikan tawaran kredit dengan bunga lebih rendah tentunya. Ini memang arahnya ke depan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/2). Pahala bahkan menegaskan, di bawah kepemimpinannya pihaknya ingin mendorong BTN kembali ke hakikatnya sebagai bank tabungan.
Sebagai informasi saja, tahun lalu BTN mencatat pertumbuhan DPK turun 2,11% secara yoy dari Rp 230,26 triliun menjadi Rp 225,4 triliun. Bila dirinci, penurunan ini disebabkan oleh dana giro dan deposito BTN yang susut masing-masing 10,22% dan 2,06%.
Baca Juga: KMI Wire and Cable (KBLI) kantongi pinjaman Rp 1,37 triliun dari Bank Mandiri
Meski begitu, jumlah dana tabungan BTN masih naik 8,98% yoy menjadi Rp 45,64 triliun. Sementara itu, di tahun 2020 BTN memproyeksi DPK bisa tumbuh 8%-10%. Antara lain didominasi pertumbuhan tabungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News