Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) bersama dengan Bank BJB Syariah berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) dalam penyediaan fasilitas kredit sindikasi untuk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (Pindo Deli).
Fasilitas kredit sindikasi ini memiliki plafon maksimal mencapai Rp 1,2 triliun, dengan rincian plafon sindikasi konvensional sebesar Rp 825 miliar dan plafon sindikasi syariah sebesar Rp 375 miliar.
Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB, Nancy Adistyasari, menjelaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan pabrik kimia yang terletak di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Ini Dua Mesin Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan Hingga Akhir Tahun 2024
"Proyek ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam memperkuat struktur industri nasional sekaligus menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah," ucap Nancy dalam rilis resminya, Jumat (20/12).
Dalam peranannya sebagai JMLA, Bank BJB dan Bank BJB Syariah bertanggung jawab dalam merancang struktur pembiayaan yang meliputi kedua skema tersebut, mengkoordinasikan bank peserta lainnya, melakukan due diligence, dan memimpin negosiasi terkait syarat kredit.
Nancy menyatakan bahwa keterlibatan kedua bank ini mencerminkan kepercayaan yang tinggi terhadap kapasitas Bank BJB dalam mendukung proyek-proyek besar.
Keterlibatan Bank BJB dalam proyek ini merupakan wujud nyata dukungannya terhadap sektor industri strategis, terutama untuk memperkuat industri kertas di Jawa Barat.
Dengan total nilai proyek yang mencapai Rp 1,74 triliun, pembangunan pabrik kimia ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja produksi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills dan memperkuat rantai pasok industri berbasis kimia di Indonesia.
Baca Juga: Ini Dua Mesin Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan Hingga Akhir Tahun 2024
Proyek ini juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah, khususnya di Jawa Barat, yang merupakan salah satu pusat industri nasional. Dalam kredit sindikasi konvensional, Bank BJB memimpin lima bank peserta yang berkontribusi sebesar Rp 825 miliar.
Bank-bank tersebut antara lain adalah PT Bank Nagari dengan kontribusi Rp 250 miliar, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat sebesar Rp 200 miliar, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara sebesar Rp 150 miliar, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sebesar Rp 125 miliar, serta PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dengan kontribusi Rp 100 miliar.
Sementara itu, dalam skema sindikasi syariah, Bank BJB Syariah memberikan kontribusi sebesar Rp 45 miliar, dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Unit Usaha Syariah turut berkontribusi sebesar Rp 100 miliar.
Nancy menyampaikan bahwa dengan adanya skema ini, dukungan pembiayaan yang diberikan semakin inklusif dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan pembiayaan perusahaan.
Nancy juga menambahkan bahwa Bank BJB akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pembiayaan sektor-sektor strategis yang menjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Raih Laba Rp1,7 Triliun, Bank BJB Lanjutkan Pertumbuhan Bisnis di Triwulan III 2023
Ia menyebutkan bahwa komitmen Bank BJB adalah memberikan solusi finansial bagi industri yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, serta mendukung pembangunan berkelanjutan yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan pabrik kimia ini juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Dengan menggunakan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan, pabrik ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan dan meningkatkan daya saing produk kertas Indonesia.
Inovasi ini juga bertujuan untuk mendukung keberlanjutan industri kertas nasional dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif.
Selain itu, proyek ini menjadi bagian penting dalam memperkuat struktur industri kertas di Jawa Barat, dengan PT Pindo Deli memainkan peran besar dalam memenuhi kebutuhan industri dan pasar domestik. Kredit sindikasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelancaran pembangunan pabrik tersebut.
Baca Juga: Bank Maluku Malut Bergabung ke Kelompok Usaha Bank (KUB) Bank BJB
Bank BJB, sebagai bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung ekonomi nasional. Fokus pada pembiayaan sektor strategis menjadikan Bank BJB sebagai pemain utama dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan industri.
Dengan keterlibatannya sebagai JMLA dalam fasilitas kredit sindikasi ini, Bank BJB menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola pembiayaan berskala besar.
Dukungan yang diberikan diharapkan tidak hanya mempercepat pertumbuhan bisnis penerima kredit, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan merata, serta memperkuat sektor industri yang menjadi pendorong perekonomian regional.
Selanjutnya: Bocoran Groundbreaking Ke-9 IKN Tembus Rp 6,5 Triliun, Ada Investor Asing
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Serba Rp 5.000 Periode 20-26 Desember 2024, Ada Cokelat hingga Wafer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News