kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Ini Dua Mesin Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan Hingga Akhir Tahun 2024


Selasa, 22 Oktober 2024 / 19:52 WIB
Ini Dua Mesin Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan Hingga Akhir Tahun 2024
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (21/2/2023). OJK menyatakan bahwa pada 2023 industri perbankan diproyeksikan memiliki prospek yang positif dengan perkiraan pertumbuhan kredit antara10% - 12%. Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan 7% - 9%,/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/02/2023.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya menggenjot penyaluran kredit dilakukan perbankan menjelang akhir tahun. Terlebih, saat ini ada tren penyaluran kredit yang melambat setidaknya hingga September 2024 hanya tumbuh 10,4% YoY, batas bawah dari target kredit industri.

Dalam upaya akselerasi tersebut, beberapa prioritas sektor kredit pun ditentukan oleh perbankan. Hal tersebut terungkap dalam Survei Perbankan Bank Indonesia (SPBI) yang menyebutkan sektor prioritas tersebut adalah perdagangan besar hingga eceran dan industri pengolahan.

Memang, tak bisa dipungkiri, kredit di sektor-sektor tersebut memiliki kontribusi besar. Sebut saja, kredit industri pengolahan mencapai Rp 1.121,9 triliun, baik itu untuk kredit investasi dan kredit modal kerja. Di mana total kredit untuk dua jenis kredit tersebut mencapai Rp 5.360 triliun.

Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menumpuk, Ini Penyebabnya

Deputi Gubernur BI Juda Agung pun mengungkapkan bahwa pangsa terbesar kredit perbankan itu banyak didominasi oleh sektor-sektor seperti perdagangan, industri pengolahan, juga ada pertanian. Oleh karenanya, tak perlu dipungkiri bahwa bank menggenjot kredit di sektor-sektor itu.

“Dalam rangka mencapai target kreditnya di akhir tahun, bank tentu akan menyasar sektor-sektor yang selama ini menjadi engine pertumbuhan mereka,” ujar Juda, Selasa (22/10)

Selain itu, Juda juga melihat ada permintaan untuk kredit di sektor tersebut. Alhasil, supply dan demand-nya cukup nyambung sehingga wajar jika menjadi prioritas perbankan di akhir tahun.

Baca Juga: Kredit Sindikasi Bakal Terdongkrak Proyek Infrastruktur Pemerintahan Baru

Di sisi lain, kata Juda, pemilihan sektor-sektor ini tentu memiliki dampak positif. Mengingat, sektor perdagangan dan industri pengolahan ini merupakan sektor yang di dalamnya banyak kelompok UMKM, khususnya perdagangan, dan menyerap tenaga kerja yang besar. 

“Ini juga sejalan dengan refocusing kebijakan KLM yang akan kami arahkan kepada sektor-sektor yang memiliki dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja,” tambahnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebutkan industri pengolahan menjadi salah satu sektor dengan kontribusi terbesar untuk kredit, terlebih di sektor produktif. Di mana, pertumbuhan kreditnya juga dinilai masih tinggi.

Lebih lanjut, ia melihat penyaluran kredit di sektor ini juga diproyeksikan masih akan bertumbuh dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan kredit. Setidaknya, ia mengacu pada Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) yang memasukkan industri pengolahan tetap menjadi kontributor besar.

Baca Juga: Simak Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan di Kuartal IV-2024

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldy membenarkan kedua sektor tersebut, industri pengolahan dan perdagangan, memang menjadi salah satu sektor yang memiliki porsi cukup besar di Bank BJB. 

“Masing masing porsinya 3,9% dan 7,6%,” ujar Yuddy.

Ia pun bilang hal tersebut ditambah lagi BI memberikan insentif KLM untuk penyaluran kepada sektor padat karya tersebut yang memiliki dampak multiplier terhadap ekonomi lebih besar. Serta, arah kebijakan pemerintah baru saat ini juga sudah mulai terlihat.

Baca Juga: KPR Bakal Terdongkrak Bila Pajak Pembelian Rumah Dipangkas

“Pelaku usaha pun sudah tidak lagi wait and see dan sudah mulai mengambil langkah ekspansi termasuk dalam kebutuhan modal kerja maupun investasinya,” tambahnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×