kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Bank BNI Incar Kredit Korporasi Hingga Rp 20 Triliun


Jumat, 05 Maret 2010 / 13:14 WIB
Bank BNI Incar Kredit Korporasi Hingga Rp 20 Triliun


Reporter: Roy Franedya | Editor: Johana K.

JAKARTA. PT Bank BNI Tbk menargerkan kredit korporasi baru tahun ini berkisar Rp 15 hingga Rp 20 triliun. Kredit ini sebagian besar akan di salurkan ke proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Tapi, tak menutup keran kredit juga dibuka untuk sektor swasta," ujar Krishna Suparto, Direktur Korporasi BNI.

Salah satu perusahaan yang sudah menerima kucuran kredit BNI adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Awal tahun lalu, BNI telah
menyalurkan kredit sebesar Rp 300 miliar.

Dari kebutuhan dana PT KAI sebesar Rp 6 triliun, BNI memberikan komitmen pinjaman antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. "Mereka akan menggunakan pinjaman itu untuk modal kerja dan investasi," kata Krishna.

Sekedar catatan, dari komitmen kredit korporasi tahun 2009 sebesar Rp 40 triliun, kredit yang tak terserap hanya berkisar Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun. Adapun, kebanyakan kredit korporasi tersebut disalurkan melalui kredit sindikasi.

Tahun lalu, dari total kredit sindikasi senilai US$ 2,5 miliar, bank berlogo angka 46 ini memperoleh bagian hampir separonya. Makllum, BNI menjadi lead arranger pada 15 proyek.

Tahun 2010 ini, BNI akan kembali bergiat dalam kredit sindikasi. Beberapa proyek yang siap mendapat kucuran kredit di tahun ini adalah proyek jalan tol milik Jasa Marga, ruas Kunciran-Serpong. Komitmen kredit proyek ini mencapai Rp 3 triliun.

Selain jalan tol, kredit sindikasi BNI juga akan mengalir ke proyek pembangkit listrik Keban Agung, Sumatra Selatan, senilai Rp 2,2 triliun. Proyek milik pengusaha Jan Farid ini akan melibatkan tiga sampai empat bank sebagai anggota sindikasi.

Salah satu anggota sindikasi adalah Bank Pembangunan Daerah di Sumatra Selatan. “Rencananya, kredit ini akan diteken Februari atau Maret mendatang,” ujar Krishna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×