Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
BNI selalu berperan menjadi mandated lead arranger sekaligus bookrunner. Dengan begitu, perseroan juga mendapatkan fee based income dari sindikasi tersebut. Per kuartal III 2019, BNI telah berhasil meraup Rp 325 miliar fee dari kredit sindikasi.
Sampai dengan Desember 2019, BNI masih memiliki empat pipeline kredit sindikasi dengan nilai sekitar Rp 21,9 triliun yang berasal dari sektor infrastruktur jalan tol, minyak dan gas, serta manufaktur.
Baca Juga: Suku bunga turun, fee based income bank melaju kencang di triwulan III tahun ini
CIMB Niaga juga terus menggalakkan kredit sindikasi. Frans Rahardja Alimhamzah, Direktur perseroan menjelaskan, tujuan sindikasi tidak hanya untuk berbagi resiko dengan bank lain tetapi juga bisa mendorong pendapatan non bunga.
"Kami mau dorong fee based income dari sindikasi ini," ujarnya.
Menurut Frans, CIMB Niaga saat ini masih memiliki banyak pipeline sindikasi terutama berasal dari proyek infrastruktur. Hanya saja, dia tidak merinci nilai pipeline tersebut.
Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BNI) naikkan rasio pencadangan jadi 159,2% di kuartal III-2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News