Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan kendati kondisi ekspor impor sedang melambat akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) valas tetap positif. DPK valas masih tumbuh sekitar 20% dibandingkan awal tahun 2020 atau year to date (ytd).
Sekretaris Perusahaan Bank BNI Meliana mengatakan, dalam menghadapi perekonomian yang menantang akibat pandemi Covid-19, perbankan memang dituntut untuk semakin pruden dan kreatif dalam memitigasi risiko yang dapat terjadi, termasuk dalam mengelola DPK.
Meliana mengatakan, pertumbuhan DPK valas Bank BNI sebagian besar terjadi di semester I 2020, terutama didorong oleh masuknya dana nasabah korporasi.
Baca Juga: Walau ekspor impor lesu, DPK valas perbankan tetap melimpah
Di sisi lain, keberadaan jaringan kantor BNI di luar negeri juga turut mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dana valas di dalam negeri. "Kantor Cabang Luar Negeri BNI juga mulai aktif menerbitkan instrumen cash deposit (CD) global yang dipasarkan dan dibeli oleh perusahaan di luar negeri," kata Meliana kepada Kontan.co.id, Senin (28/9).
Meski begitu, akibat belum stabilnya kondisi perekonomian global, diperkirakan penghimpunan dana valas di kuartal IV 2020 tidak akan seagresif periode sebelumnya. "Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan kredit (termasuk kredit valas)," imbuhnya.
Namun demikian, Meliana memastikan likuiditas valas akan tetap terjaga, dengan posisi loan to deposit ratio akan berada di kisaran 87% hingga akhir 2020.
Baca Juga: Permintaan kredit korporasi mulai naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
