kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BNI pastikan punya dua anak usaha baru tahun ini, apa saja?


Selasa, 30 Juli 2019 / 18:58 WIB
Bank BNI pastikan punya dua anak usaha baru tahun ini, apa saja?


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan pihaknya berniat untuk menambah anak usaha di bidang industri jasa keuangan tahun ini.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan kebutuhan utama perseroan saat ini adalah kepemilikan perusahaan modal ventura (venture capital) sebagai kendaraan BNI untuk masuk sebagai pemegang saham di PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) selaku operator LinkAja.

Baca Juga: Punya CAR tebal, bank menengah manfaatkan modal untuk ekspansi kredit

Ada beberapa pertimbangan yang tengah dikaji oleh perseroan, bank berlogo 46 ini tengah mengkaji opsi pembentukan sendiri perusahaan modal ventura. "Modal ventura sedang kami kejar, bisa kami ambil atau akuisisi perusahaan kecil atau bikin sendiri," terangnya di Jakarta, Selasa (30/7).

Bukan tanpa alasan BNI memasukkan opsi pembentukan anak usaha dari awal, sebab menurut perseroan jika mendirikan sendiri perusahaan modal ventura dari segi waktu akan lebih cepat.

"Kalau akuisisi tidak terlalu cepat, karena ada due diligence yang lebih lama. Kami elaborasi semuanya lah," imbuhnya.

Baca Juga: Genjot pinjaman ke UMKM, bank milik Jack Ma cari tambahan modal US$ 817 juta

Selain sebagai kendaraan masuk ke LinkAja, menurut Anggoro modal ventura dapat berperan dalam pengembangan digital banking perseroan. Salah satunya yakni kredit secara digital yang memang tengah digodok oleh BNI sejak beberapa tahun lalu.

Nah, bukan cuma modal venutra saja, bank bersandi emiten BBNI (anggota indeks Kompas100) ini juga punya rencana mengakuisisi perusahaan asuransi umum (general insurance) yang ditargetkan rampung tahun ini.

Kendati belum dapat merinci secara detail, Anggoro menuturkan pihaknya sudah menyiapkan dana sekitar Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar khusus untuk mengakuisisi perusahaan asuransi umum.

Baca Juga: Duit nasabah yang bertambah secara misterius mencapai Rp 10 miliar, ini kata Mandiri

Beberapa calon perusahaan menurutnya sudah masuk dalam kantong BNI. Anggoro mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak hanya mengkaji pembelian perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) tetapi juga perusahaan swasta.

Dalam skema atau proses pembeliannya, Anggoro menyebut bahwa pihaknya bisa saja menggandeng mitra strategis (strategic partner). Mirip dengan skema pembentukan anak usaha BNI Life yang menggandeng perusahaan Jepang yakni Sumitomo Life Insurance Company untuk melakukan pengembangan bisnis di tahun 2013 silam.

"Bisa saja, ada plus minusnya kalau memakai partner. Plusnya tentu lebih cepat pengembangannya. Tapi tidak harus juga, karena kami memang butuh asuransi umum saat ini," tutur Anggoro.

Baca Juga: OJK nilai gagal bayar Duniatex masalah missmatch likuiditas

Sebagai informasi saja, saat ini BNI memiliki lima anak perusahaan yakni BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas dan BNI Asset Management.

Kelima perusahaan ini pada tahun 2018 mampu memberikan kontribusi 9,24% terhadap total laba BNI secara konsolidasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×