Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dan PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) sepakat menjalin kerja sama untuk menawarkan solusi investasi guna mendukung kebutuhan investasi di segala kondisi.
Dengan adanya kerja sama ini, Bank BTPN menyediakan bagi para nasabah BNP Paribas Rupiah Plus untuk reksa dana pasar uang, BNP Paribas Prima II dan BNP Paribas Prima USD untuk reksa dana pendapatan tetap, dan BNP Paribas Pesona untuk reksa dana saham.
Selain itu, bagi nasabah yang ingin masuk ke pasar saham global, Bank BTPN menyediakan reksa dana saham syariah berbasis efek luar negeri yaitu BNP Paribas Cakra Syariah USD yang fokus berinvestasi ke pasar saham di negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang dan menerapkan proses pemilihan saham menggunakan filter ESG (Environment, Social, and Governance).
Presiden Direktur PT BNP Paribas AM Priyo Santoso mengatakan, meskipun volatilitas pasar global saat ini tinggi, kondisi ekonomi Indonesia tampak lebih tangguh.
Baca Juga: BTN Gandeng BNN Perluas Layanan Perbankan Secara Kelembagaan
"Baik pasar modal, hingga, mata uang Rupiah cukup bertahan bahkan cenderung menguat di tengah sentimen global yang sedang terjadi," ucap Priyo dalam sesi Talk Show, Rabu, (21/9).
Melihat dinamika pasar yang terjadi saat ini, kenaikan harga komoditas seperti batu bara menguntungkan Indonesia sebagai negara net-eksportir komoditas. Walaupun di saat yang sama, kita juga merupakan negara net-importir minyak sehingga mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mengakibatkan gejolak inflasi.
Priyo menambahkan, di tengah kondisi ekonomi yang kian dinamis ini, PT BNP Paribas AM memilih untuk fokus pada investasi jangka panjang.
"Yang terpenting bagi kami adalah agar investor memahami kebutuhan dan bagaimana mencari momentum yang relevan dengan kondisi pasar," kata Priyo.
Hal tersebut akan diwujudkan salah satunya melalui kerja sama PT BNP Paribas AM dengan Bank BTPN untuk memperluas akses terhadap solusi investasi yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News