kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank BUKU IV siap meraup potensi bisnis WeChat dan Alipay


Jumat, 14 Desember 2018 / 15:52 WIB
Bank BUKU IV siap meraup potensi bisnis WeChat dan Alipay
ILUSTRASI. Alipay Wallet


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun atau BUKU IV siap untuk mengeksekusi potensi bisnis transaksi WeChat Pay dan Alipay. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (PBI) yang menyebut bank BUKU IV bisa kerjasama dengan platform pembayaran luar negeri ini.

Santoso Liem, Direktur BCA mengatakan potensi bisnis transaksi turis yang memakai WeChat pay dan Alipay cukup besar. "Khususnya untuk turis China Daratan," kata Santoso, Jumat (14/12).

Menurut Santoso jumlah turis China Daratan di Indonesia sudah mencapai 40%-50% dari total turis Indonesia atau sekitar 12 juta-13 juta. 

Di Indonesia, Santoso bilang BCA akan mendukung kerjasama dengan platform pembayaran asing jika tujuannya adalah support devisa.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mengaku sedang menjajaki kerjasama dengan Alipay dan Wechat Pay. "Tapi belum ada yang kongkret sampai saat ini," kata Lani kepada kontan.co.id Jumat, (14/12).

Indra Utoyo, Direktur Digital Banking & Teknologi Informasi BRI mengaku juga sedang menunggu arahan dari BI terkait kerjasamanya. 

Anang Fauzie, GM Electronic Banking BNI mengatakan potensi bisnis WeChat pay dan Aplipay cukup bagus.

"Karena transaksi masuk dari turis China yang ada di Indonesia," kata Anang, Jumat (14/12). 

Saat ini BNI mengaku masih melakukan finalisasi kerjasama dengan WeChat dan Alipay.

Dengan kerjasama WeChat pay dan Alipay dengan bank lokal diharapkan transaksi bisa tercatat dan devisa bisa masuk ke Indonesia.

Bank Indonesia (BI) mempersilahkan platform pembayaran dari China yaitu WeChat Pay dan Alipay untuk bertransaksi di Indonesia. Syaratnya adalah dua platform ini bekerjasama dengan sistem pembayaran domestic dan bank besar kelompok modal inti di atas Rp 30 triliun atau BUKU IV.

Onny Widjanarko, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI mengatakan izin pembayaran WeChat dan Alipay ini khusus untuk turis yang datang di Indonesia. 

"Semua pemain global yang akan membawa instrumen pembayarannya ke Indonesia dipersilahkan dengan catatan ini khusus untuk wisatawan," kata Onny ketika ditemui, Jumat (14/12).

Onny bilang saat ini WeChat dan Alipay sedang menjajaki kerjasama dengan bank BUKU IV salah satunya adalah BNI dan BCA. Dengan kerjasama platform pembayaran asing dengan pemain domestik ini diharapkan transaksi bisa dilakukan dalam mata uang rupiah dan transaksi bisa tercatat.

Selain itu, bank terutama BUKU IV juga bisa mendapat keuntungan dari Alipay dan WeChat karena turis harus membuka rekening di Indonesia agar bisa mengambil manfaat lebih lanjut.

Sebenarnya selain kerjasama dengan bank, WeChat dan Alipay bisa bekerjasama dengan merchant agregator seperti anak usaha Alto yaitu Alto Hallo Digital Indonesia (AHDI). Namun nantinya merchant agregator ini harus bekerjasama dengan bank BUKU IV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×