Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menyambut era perdagangan bebas ASEAN dan konsep Basel III perbankan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggenjot peran bank pelat merah nasional. Terutama, Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Pemerintah berharap, bank BUMN bisa menjadi agen pembantu untuk melakukan revitalisasi di tubuh BPD.
Menurut Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, nantinya akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara bank BUMN dengan BPD.
Gatot berharap, bank BUMN bisa memberikan transfer ilmu pengetahuan di beberapa BPD daerah.
“Kami ingin kedepannya daya saing dan efisiensi BPD bisa bertambah dan harapannya penyerapan dana di daerah akan lebih merata,” ujar Gatot, Selasa sore, (1/3).
Selain itu, bank BUMN diharapkan bisa memperkuat Informasi Teknologi dan infrastruktur pendukung kredit yang dimiliki oleh BPD.
Untuk memastikan terwujudnya harapan tersebut, Kementerian BUMN akan memerintahkan bank plat merah melakukan penyertaan saham sebesar 20%-25% milik pemerintah daerah di BPD. Dengan begitu, bank BUMN bisa memberikan andil dalam perkembangan bank BPD ke depannya.
Terkait sinergi BUMN dan BPD ini, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan usulan Kementerian BUMN soal penyertaan saham di BPD.
Apalagi, menurut Budi, saat ini tercatat beberapa direktur utama bank BPD merupakan alumnus dari Mandiri. “BPD kan banyak dirutnya orang Mandiri, sembilan BPD orang Mandiri,” ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News