kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Bank BUMN prediksi pertumbuhan kredit korporasi akan berlanjut di triwulan II-2019


Jumat, 26 April 2019 / 16:54 WIB
Bank BUMN prediksi pertumbuhan kredit korporasi akan berlanjut di triwulan II-2019


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit korporasi bank pelat merah tumbuh cukup kencang sepanjang triwulan I-2019. Tidak hanya ditopang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penyerapan sektor swasta juga rupanya sudah mulai tinggi.

Melihat realisasi kuartal I-2019, bank optimistis pertumbuhan penyaluran kredit korporasi akan berlanjut di kuartal II-2019. Sektor swasta diperkirakan akan terus meningkat.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya memperkirakan penyaluran kredit korporasi BNI kuartal II masih akan tumbuh sekencang triwulan sebelumnya. Manufaktur dan infrastruktur diproyeksi masih jadi penopang kredit korporasi BNI.

"Kuartal II, kami masih akan menjaga pertumbuhan kredit korporasi di koridor 13%-15%. Kita tumbuh masih di manufaktur dan kemudian infrastruktur juga karena yang sudah kita biayai juga ada drawdown," kata Direktur Corporate Banking BNI Putrama Wahyu Setyawan kepada Kontan.co.id baru-baru ini.

Pada kuartal I-2019, penyaluran kredit BNI tumbuh signifikan hingga 18,6% yoy menjadi Rp 521,35 triliun yang ditopang oleh segmen kredit korporasi kontribusi 51,7%. Kredit yang disalurkan ke korporasi swasta tumbuh 23,3% yoy menjadi Rp 163,61 triliun dan ke BUMN tumbuh 26,7% menjadi Rp 105,72 triliun. Sektor unggulan berasal dari sektor manufaktur dan infrastruktur yang masing-masing meningkat 17,5% dan 10,3%.

Putrama menjelaskan, untuk BUMN, kredit banyak disalurkan ke sektor infrastruktur yakni penarikan kredit dari keputusan kredit yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya. 

Maklum, banyak dalam bentuk kredit investasi yang penarikannya memang dilakukan secara bertahap. Sementara di swasta masih ditunjang dari manufaktur di tiga bulan pertama tahun ini.

Untuk sektor manufaktur di triwulan II-2019, BNI akan membidik pembiayaan untuk refinancing pabrik pulp and paper, serta pabrik yang terkait dengan industri farmasi dan kesehatan. Itu bisa saja dibiayai lewat sindikasi.

Sepanjang Januari-Maret 2019, BNI telah mengikuti delapan proyek pembiayaan sindikasi dengan nilai Rp 26,72 triliun tumbuh 346% dari kuartal yang sama tahun lalu. Partisipasi BNI mencapai Rp 6,78 triliun dalam sindikasi tersebut.

Bank lainnya, ada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang mencatatkan pertumbuhan kredit korporasi di atas 20% di kuartal I-2019 yang ditopang oleh sektor perumahan dan infrastruktur. 

Hanya saja, kontribusi kredit korporasi hanya menyumbang porsi 2% terhadap total penyaluran kredit BTN karena fokus BTN adalah di penyaluran KPR.

Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso memperkirakan kredit korporasi BTN di triwulan berikutnya akan tumbuh di atas 20%. "BTN masih tetap akan fokus pada sektor perumahan serta infrastruktur dalam rangka mendukung sinergi BUMN dalam penyaluran kredit korporasi," katanya.

Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 14,15% yoy menjadi Rp 197,48 triliun di triwulan I-2019. Jenis ini tercatat tumbuh paling tinggi dari semua jenis kredit yang disalurkan BRI. Namun, kontribusinya hanya 23% ke total kredit BRI.

Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kredit korporasi yang disalurkan ke BUMN tumbuh paling tinggi yakni 17% yoy. Adapun penyaluran ke sektor swasta hanya tumbuh 10,7%.

Seperti diketahui, BRI telah memfokuskan diri untuk penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di kuartal I-2019, total penyaluran kredit bank ini tumbuh 12,91% yoy dari Rp 757,68 triliun menjadi Rp 855,47 triliun. UMKM berkontribusi sebesar Rp 657,9 triliun atau 76,92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×