kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Naik 10,1%, BCA bukukan laba Rp 6,1 triliun di kuartal I 2019


Kamis, 25 April 2019 / 18:12 WIB
Naik 10,1%, BCA bukukan laba Rp 6,1 triliun di kuartal I 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan kuartal I 2019 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) mampu mencetak kinerja positif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih sebesar 10,1% secara year on year (yoy) mencapai Rp 6,1 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 5,5 triliun.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan pertumbuhan tersebut ditopang oleh pendapatan operasional perseroan yang mengalami peningkatan 13,7% secara tahunan menjadi Rp 16,69 triliun.

Bila dirinci, pertumbuhan tersebut didorong dari dua komponen. Pertama, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang naik 11,2% yoy menjadi Rp 11,98 triliun. Sementara pendapatan non bunga atau non interest income tumbuh signifikan 20,7% yoy menjadi Rp 4,7 triliun dari periode setahun sebelumnya Rp 3,89 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan operasional positif pada kinerja triwulan I 2019, ditopang dari pertumbuhan kredit dan fee based income. Jumlah transaksi di BCA naik 25,8% yoy didukung dari pertumbuhan transaksi mobile banking dan internet banking," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/4).

Sementara itu, pertumbuhan kredit BCA sepanjang kuartal pertama tahun ini juga tumbuh 13,2% secara yoy menjadi total Rp 532,12 triliun. Bila ditelisik, kredit BCA utamanya ditopang dari pertumbuhan kredit korporasi yang naik 15,8% dari Rp 179,4 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 207,78 triliun di akhir Maret tahun ini.

Sementara itu, kredit komersial dan UKM ikut memberikan kontribusi lewat pertumbuhan sebesar 14,7% yoy menjadi Rp 184,67 triliun. Adapun, kredit konsumer tumbuh paling mini 7,7% yoy menjadi Rp 139,66 triliun.

Pada segmen konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 11,3% yoy menjadi Rp 86,5 triliun dan kredit kendaraan bermotor (KKB) secara konsolidasi baru tumbuh 0,4% yoy menjadi Rp 48 triliun di kuartal I 2019. Pada periode yang sama, total outstanding kartu kredit BCA tumbuh 9% yoy menjadi Rp 12,9 triliun.

Bank swasta terbesar di Tanah Air ini juga berhasil menjaga posisi rasio keuangan tetap solid di kuartal I 2019. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan loan to deposito ratio (LDR) berada pada level sehat 24,5% dan 81%. Keduanya meningkat dari periode tahun sebelumnya 23,6% dan 77,9%.

Pun, rasio kredit bermasalah terpantau stabil di posisi 1,5%. Sementara itu rasio pencadangan alias coverage ratio turun cukup besar 1.220 basis poin secara tahunan dari 183,6% menjadi 171,4% di kuartal I 2019 lalu.

Dari segi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BCA mencatat kenaikan tipis 7,9% yoy menjadi sebesar Rp 629,57 triliun. Jahja mengatakan, kendati tipis, rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) mampu dijaga stabil di posisi 76,8% terhadap total DPK atau naik 7,2% menjadi Rp 483,7 triliun.

Tahun 2019, BCA tak mau mematok pertumbuhan tinggi. Hingga akhir tahun, BCA hanya memasang pertumbuhan kredit konservatif di level 8%-10% sedangkan DPK 6%-7% secara yoy.

"Kami pasang kredit konservatif, tapi tahun lalu kami pasang di level yang sama tapi pertumbuhannya 15%, lebih besar dari industri yang 12%. Begitu juga di tahun-tahun sebelumnya. Tergantung likuiditas," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×