kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank BUMN sambut positif penurunan bunga penempatan dana pemerintah


Senin, 21 September 2020 / 20:40 WIB
Bank BUMN sambut positif penurunan bunga penempatan dana pemerintah
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu anggota bank Himbara di Bintaro Tangerang Selatan, Jumat (18/9). Bank Indonesia mencatat dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Agustus 2020 tumbuh sebesar 11,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy)./pho KONTA


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir bulan ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali lagi menggelontorkan penempatan dana pemerintah di perbankan.

Kali ini, bunga yang dipatok pemerintah sebesar 2,8%, turun 0,62% dari posisi bunga penempatan dana gelombang pertama yakni 3,42%.

Direktur Treasury dan Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Henry Panjaitan menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut. Sebab, meski suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atawa BI7DRR dan BI3MRR turun menjadi 4% dan 3,8% pada 16 Juli lalu, dampak ke cost of fund tidak terjadi dengan seketika.

Henry mengatakan, turunnya suku bunga dana di bank akan terjadi bertahap, sesuai dengan jatuh tempo dari dana nasabah. Sebab, secara historis, dampak perubahan suku bunga acuan BI biasanya baru tampak setelah tiga bulan. Artinya cost of fund perbankan baru bisa meresposn paling cepat Oktober nanti.

Baca Juga: Bunga penempatan dana pemerintah di Himbara turun jadi 2,8%

“Karena tingkat bunga 2,8% nanti cukup kompetitif, mengingat cost of fund bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih di atas 2,9%,” kata Henry kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).

Henry menambahkan, dari penempatan dana pemerintah gelombang pertama yakni 25 Juni lalu, dampaknya relatif kecil pada cost of fund bank, karena porsi dana PEN tersebut kurang dari 1% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) bank.

Sejalan, Plt Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunadi mengatakan, bagi bank buku IV seperti Mandiri penempatan dana pemerintah sangat penting. Karena ikut menambah likuiditas bank.

“Sebab, suku bunga penempatan pertama 3,42% jauh lebih rendah dibandingkan dengan average bunga deposito sebesar di atas 4,8%,” kata Hery kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).

Sementara itu, Ekonom Senior Fauzi Ichsan mengatakan, penempatan dana perintah di tahap pertama tidak sejalan dengan tujuan untuk menambah kebutuhan likuiditas bank. Sebab, likuiditas BBNI, BMRI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih sehat.

Baca Juga: Pemerintah cari untung dari penempatan dana di Himbara, ini penjelasan Sri Mulyani

Masalah likuiditas justru dialami oleh beberapa bank buku II dan III yang sudah mengindikasikan loan to deposit ratio (LDR) berada di level yang tinggi.

“Jadi mereka (Himbara) cukup likuid. Tapi memang kalau ke bank yang LDR nya tinggi ada risiko gagal bayar. Ini yang musti dipikirkan oleh pemerintah,” kata Fauzi kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×