Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 182,7 triliun hingga kuartal 1-2022.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyatakan kredit ini terutama berasal dari kontribusi bisnis Consumer Banking dengan pertumbuhan sebesar 12,4% year on year (yoy). Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bertumbuh sebesar 9,2% YoY, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 48,8% yoy.
Lani menyatakan CIMB Niaga telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui lima pilar strategi; Tindakan Berkelanjutan, Usaha Berkelanjutan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Tata Kelola dan Risiko, serta Keterlibatan dan Advokasi Pemangku Kepentingan.
"Kami terus berusaha membangun bisnis yang berkelanjutan dengan melakukan sinergi antara aspek lingkungan hidup, ekonomi, sosial, dan tata kelola ke dalam proses perbankan. Ini merupakan bukti komitmen kami untuk tidak sekadar mengejar profit, namun juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan dan bumi untuk generasi mendatang,” kata Lani.
Baca Juga: Pembiayaan CIMB Niaga Syariah Capai Rp 38,1 Triliun hingga Kuartal I
Oleh sebab itu, Bank bersandi saham BNGA ini berhasil membukukan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal pertama tahun 2022. Nilai ini naik sebesar 19,9% yoy, dan menghasilkan earnings per share Rp 47,89.
Penopang laba ini datang dari pertumbuhan positif pada pendapatan operasional, pengelolaan biaya operasional yang baik, dan pembentukan cadangan yang lebih rendah mendorong kinerja di kuartal 1022. Hasil kinerja yang menggembirakan ini mencerminkan keberhasilan prioritas strategi kami dalam pemulihan ekonomi yang positif.
"Kami senantiasa menjaga kecukupan pencadangan yang berfokus pada kualitas aset dan penerapan manajemen risiko. Dengan kondisi perekonomian yang terus membaik, kami berharap kinerja positif yang telah diraih dapat terus berlanjut di tahun 2022 yang didorong oleh pertumbuhan kredit, normalisasi Net Interest Margins (NIM) pada kuartal-kuartal berikutnya," ujar Lani.
Lanjutnya, Bank CIMB Niaga juga menerapkan disiplin yang ketat dalam pengelolaan biaya. Ke depannya, CIMB Niaga akan terus membangun dan memanfaatkan kapabilitas digital untuk meningkatkan customer experience dan mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Baca Juga: Kinerja Korporasi Membaik, Kredit Tumbuh 5,8% Jadi Rp 2.957,6 Triliun di Maret
Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga berada pada posisi yang kuat masing-masing sebesar 23,1% dan 76,1% per 31 Maret 2022.
Total aset mencapai Rp307,4 triliun per 31 Maret 2022, sehingga CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp237,3 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,6%, sejalan dengan komitmen berkelanjutan Bank untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah melalui layanan perbankan digital terkini dan meningkatkan customer experience.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp38,1 triliun naik 17,4% yoy dan DPK sebesar Rp40,1 triliun yang tumbuh 35,4% yoy per 31 Maret 2022.
Baca Juga: Kredit Otomotif Perbankan Kian Menderu Terdorong Membaiknya Daya Beli
CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 31 Maret 2022, 97% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines (ATM), dan Rekening Ponsel.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus berupaya untuk meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 418 cabang (termasuk 34 mobile branch dan 36 digital lounge. Per 31 Maret 2022, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 4.431 ATM termasuk 936 cash deposit dan recycle machine dan 258.376 electronic data capture (EDC & QR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News