Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang menerpa industri perbankan sepanjang tahun 2020 membuat kinerja PT Bank Danamon Tbk mengalami perlambatan. Merujuk pada keterangan resmi perseroan, realisasi laba bersih Bank Danamon mengalami penurunan sebesar 75% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 4,07 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 1 triliun.
Bila dirinci, perlambatan itu salah satunya diakibatkan menurunnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perseroan sebesar 6% yoy menjadi Rp 13,64 triliun. Begitu pula dengan pendapatan non bunga atau net interest income yang terkontraksi sebesar 10% secara tahunan menjadi Rp 3,32 triliun.
Meski begitu, langkah efisiensi Bank Danamon di tahun 2020 cukup optimal. Hal ini bisa dilihat dari beban operasional yang melandai menjadi Rp 8,23 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 9,31 triliun.
Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan, pihaknya sepanjang tahun 2020 telah mengambil sederet upaya untuk tetap menciptakan produktivitas di tengah kondisi pandemi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah sekalig berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian.
Yasushi menambahkan Bank Danamon terus memperkuat kolaborasi dengan MUFG Group lewat sejumlah inisiatif, serta fokus pada pengembangan infrastruktur digital untuk memberikan layanan optimal bagi nasabah di tengah kondisi pandemi.
“Tahun 2020 memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam menyediakan layanan terbaik bagi nasabah. Sebagai contoh ketangguhan operasional, kami manfaatkan jaringan digital dan penerapan protokol kesehatan. Bank Danamon membukukan pertumbuhan kredit yang kuat di segmen Enterprise Banking melalui kolaborasi dengan MUFG,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (18/2).
Baca Juga: Bank Danamon fasilitasi pembiayaan sebesar Rp 2 triliun ke Bio Farma untuk vaksin
Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 juga berdampak pada laju penyaluran kredit perseroan. Tercatat realisasi kredit Bank Danamon terkontraksi sebesar 6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 135,78 triliun.
Kendati demikian, di tengah dampak pandemi, Bank Danamon tetap membukukan pertumbuhan 25% untuk kredit pada segmen Enterprise Banking. Hal ini didukung oleh kolaborasi dengan MUFG Group, jaringan global salah satu perbankan terbesar di dunia.
Dalam segi pembiayaan otomotif, Adira Finance, anak usaha Bank Danamon, membukukan pinjaman sebesar Rp 44 triliun pada tahun 2020. Meskipun terjadi tren penurunan pada industri otomotif, Adira Finance mampu mencetak pertumbuhan kuartalan dalam hal penyaluran pinjaman baru sebesar 67% pada kuartal keempat- 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Danamon juga mampu tumbuh sebesar 5% secara tahunan menjadi Rp 143,55 triliun. Bila dirinci lebih dalam, total giro dan tabungan alias current account and saving account (CASA) meningkat 18% secara tahunan menjadi Rp 65,99 triliun akhir 2020 lalu.
Berkat pencapaian tersebut, aset perseroan juga masih tercatat positif dengan kenaikan sebesar 4% dari Rp 193,53 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 200,89 triliun akhir tahun lalu.
Yasushi menjelaskan, tahun lalu pihaknya tetap fokus menjaga risiko kredit tetap pruden. Salah satunya melalui optimalisasi proses collection dan recovery kredit yang disiplin. Strategi ini mampu membawa rasio NPL Bank Danamon tetap terjaga di level 2,8%. Bahkan menurun 20 basis poin dari tahun sebelumnya.
Dari sisi profitabilitas, posisi net interest margin (NIM) Bank Danamon memang mengalami penurunan 0,9%. Kendati demikian, posisi itu masih berada di level yang tinggi yakni 7,4% jauh di atas rata-rata industri sebesar 4,32% pada akhir 2020.
Baca Juga: Danamon jalin kerjasama dengan Eastspring Investments Indonesia
Sementara di sisi likuiditas, rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio berada pada posisi 85%, sementara Loan Deposit Ratio (LDR) pada posisi 84% menunjukkan tingkat likuiditas yang longgar.
Pada akhir kuartal IV-2020, ekuitas tier-1 Bank Danamon melebihi Rp 30 triliun, sesuai dengan status sebagai bank BUKU IV. Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya.
CAR konsolidasian meningkat menjadi 25,0% pada akhir 2020 dibandingkan 24,2% pada setahun sebelumnya.
“Dengan optimisme pemulihan ekonomi yang sudah mulai tampak, tahun 2021 menghadirkan momentum penting bagi kami untuk menyediakan layanan serta produk yang lebih baik bagi nasabah,” imbuhnya.
Selanjutnya: Daftar lengkap kode bank negara, swasta, syariah, dan daerah di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News