Reporter: Marti Riani Maghfiroh |
JAKARTA. Kondisi perekonomian yang memburuk memaksa PT Bank Danamon Tbk, (BDMN) merevisi target pertumbuhan kredit. Henry Ho, Presiden Direktur Bank Danamon menyatakan hingga akhir tahun nanti target pertumbuhan kredit bank yang batal diakuisisi oleh DBS ini hanya sebesar 15%-18%.
“Sebelumnya target kredit kami tumbuh antara 18%-20%“, akunya.
Namun Henry menolak bahwa revisi target pertumbuhan kredit ini lantaran kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu. Seperti yang telah diketahui, BI secara tidak langsung ‘memaksa‘ perbankan untuk mengerem penyaluran kredit melalui perubahan aturan Giro Wajib Minimum dari Loan Deposit Ratio (GWM-LDR) menjadi 78%-92% dari sebelumnya 78%-100%.
“Kami sudah merevisi target bahkan sebelum ada kebijakan itu. BI melakukannya untuk mengontrol pertumbuhan kredit perbankan. Upaya untuk menstabilkan bisnis bank dengan sistem makro-ekonomi saat ini,” kata Henry.
Di akhir semester I 2013, pertumbuhan kredit Danamon memang terbilang kecil yaitu 12% dengan total jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 124 triliun. DPK yang terkumpul pada periode tersebut sebesar Rp 92,9 triliun.
Hingga saat ini Bank Danamon juga terus berupaya untuk menarik banyak dana dari nasabahnya. Salah satu taktiknya yaitu dengan menaikkan suku bunga deposito dalam satu hingga tiga bulan mendatang. Kata Henry, kenaikan bunga akan mengikuti kenaikan suku bunga acuan BI, yaitu minimal 50 basis points (bps). Untuk sementara ini, suku bunga deposito di Bank Danamon masih berkisar antara 6%-6,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News