kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bank DBS Targetkan Dana Kelolaan Bisnis Wealth Management Tumbuh 20% Tahun Ini


Senin, 04 September 2023 / 15:54 WIB
Bank DBS Targetkan Dana Kelolaan Bisnis Wealth Management Tumbuh 20% Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Bank DBS Indonesia menargetkan dana kelolaan untuk bisnis wealth management bisa tumbuh hingga 20% tahun ini.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia menargetkan dana kelolaan untuk bisnis wealth management yang dimiliki bisa tumbuh hingga 20% tahun ini. Sejalan dengan peluang pertumbuhan yang masih besar di tahun ini.

Consumer Banking Director Group Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung bilang saat ini potensi tumbuh masih besar karena melihat data dana nasabah di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang juga masih tumbuh untuk rekening dengan nominal Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar.

Sebagai informasi, data LPS mencatat jumlah rekening di kisaran nominal tersebut tumbuh 7% sejak 2021 sampai 2023 atau kini sebanyak 1,14 juta rekening. Sementara, jumlah nominal rekening di kisaran tersebut sebesar Rp 1.073 triliun atau tumbuh 7,4% sejak 2021 sampai 2023.

Baca Juga: Bank DBS Indonesia Percepat Pembiayaan Transisi Menuju Dekarbonisasi

Rudy bilang dana kelolaan bisnis tersebut di periode semester 1/2023 telah tumbuh sekitar 17% secara tahunan (YoY). Hanya saja, ia tak berkenan menyebut nilai nominal pastinya.

“Kita mungkin sedikit di atas data LPS, sedikit di atas industri, itu baguslah saya rasa,” ujar Rudy, Senin (4/9).

Ia merinci untuk saat ini porsi paling besar masih berasal dari produk obligasi yang mencapai sekitar 60%. Sementara, sisanya nasabah banyak memilih produk reksadana.

“Paling tinggi itu ada yang beli obligasi negara sampai Rp 100 juta,” ujarnya

Meskipun peluangnya besar, Rudy menyadari bahwa pelaku industri lainnya juga mengincar bisnis wealth management untuk sekarang. Oleh karenanya, strategi perusahaan adalah memperkuat hubungan antara relationship manager dengan nasabah.

Ia menambahkan optimisme bisnis tersebut masih bisa tumbuh karena saat ini pandemi Covid-19 juga sudah berakhir. Itu berarti, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik sehingga ada kesempatan besar.

“Obligasi pemerintah masih diminati sampai tahun ini karena imbal hasilnya cukup pasti,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×