Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja beberapa bank digital yang dimiliki oleh bank-bank besar tampak lebih bertaji. Ini tercermin dari kinerjanya yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan bank-bank digital lainnya.
Ambil contoh, PT Bank Digital BCA yang sepanjang semester pertama tahun 2023 mengantongi keuntungan sebesar Rp 4,79 miliar. Posisi ini berbalik dari rugi hampir Rp 36,21 miliar di periode sama tahun lalu.
Sepanjang periode Januari-Juni 2023, bank yang beroperasi lewat platform Blu ini membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 368 miliar atau melesat 148% YoY.
Meskipun kini telah mengalami untung, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn bilang kontribusi laba Blu terhadap entitas induk belum terlalu signifikan, namun menunjukkan capaian yang positif.
Baca Juga: KPR Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Kredit Konsumer Perbankan pada Semester I
Sebagai informasi, sepanjang semester I 2023 BCA dan entitas anak mencatatkan peningkatan laba sebesar 34% menjadi Rp24,2 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Hera menyebutkan fokus blu saat ini adalah terus memperkuat pondasi korporasi dan meningkatkan kinerja blu by BCA Digital sambil menunggu waktu yang tepat untuk melakukan IPO sesuai dengan arahan dan koordinasi dengan BCA.
“Kami tentunya akan mempertimbangkan segala kemungkinan dengan terus memperhatikan seluruh aspek,” ujar Hera
Sementara itu, PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) yang dimiliki oleh BNI juga mencatatkan kinerja yang tak kalah apik. Bank yang baru saja berubah nama pada Mei 2023 mencatatkan laba operasional setelah pajak senilai Rp 127,7 miliar atau naik 311,9% YoY.
Wakil Direktur BNI Adi Sulisyowati mengungkapkan Hibank menjadi salah satu penopang kinerja laba dari seluruh perusahaan anak milik BNI bersama BNI Life. Wanita yang akrab disapa Susi ini menyebutkan laba bersih perusahaan anak di Juni 2023 tumbuh 50,1% YoY mencapai Rp255,2 miliar secara keseluruhan.
Lebih lanjut, ia menambahkan sebagai bank digital yang digadang untuk fokus ke UMKM ini telah mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 56,9% YoY menjadi Rp4,74 triliun.
Baca Juga: JakCard Bank DKI Kini Bisa Digunakan Sebagai Tiket Perjalanan KRL
“Khususnya dengan penyaluran kredit channeling UMKM melalui kolaborasi dengan beberapa fintech,” ujarnya.
Ke depan, Susi bilang penguatan bisnis Hibank ke depan akan dilakukan dengan membangun digital core banking baru, modernisasi sistem IT, dan pengembangan basic mobile banking.
“Hibank juga akan memperkuat customer digital touch point yang akan dikembangkan dalam sebuah super platform, data analytics & artificial intelligence, hingga machine learning system,” tambahnya.
Memang, bank digital lainnya juga tak kalah oke dalam mencatatkan kinerjanya, meski tak setinggi bank digital milik bank besar. Misalnya, PT Bank Oke Indonesia Tbk. yang mencatatkan kenaikan laba hingga 122% secara tahunan (YoY).
Pada periode Januari-Juni 2023, Bank Oke mencatatkan laba senilai Rp 11,45 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, Bank Oke hanya mencatat laba senilai Rp 5,1 miliar.
“Ini karena kreditnya naik juga secara year to date hingga 6,3%,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Oke Hendra Lie.
Di sisi lain, ada juga bank digital yang malah memiliki kinerja laba yang turun. Salah satunya, PT Bank BTPN Tbk yang salah satu bisnisnya adalah Jenius. Perseroan mencatat laba bersih pada periode enam bulan pertama tahun ini senilai Rp 1,68 triliun. Pada periode sama tahun lalu, labanya mencapai Rp 1,93 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News