Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) saat ini jadi bank yang telah mengucurkan restrukturisasi dengan nilai paling besar. Maklum, segmen UMKM merupakan pasar utama bank terbesar di tanah air ini.
Hingga akhir Maret 2020, BRI telah merestrukturisasi kredit senilai Rp 14,9 triliun yang berasal dari 134.258 debiturnya. Corpoarte Secretary BRI Amam Sukriyanto bilang, pihaknya turut mengerahkan 38.000 tenaga pemasar alias relationship manager yang tersebar di seluruh Indonesia guna membantu proses restrukturisasi.
Baca Juga: CIMB Niaga Syariah lakukan restrukturisasi, kebanyakan dari sektor perdagangan kecil
“Peran relationship manager ini sebagai pendamping debitur UMKM, sekaligus sebagai konsultan apabila pinjaman nasabah dilakukan restrukturisasi hingga proses restrukturisasi tersebut berjalan lancar,” jelasnya.
Sementara tiga pelat merah lainnya yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah merestrukturisasi kredit Rp 4,1 triliun terhadap 10.592 debitur. Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merestrukturisasi Rp 6,9 triliun dari 6.238 debitur, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) senilai Rp 2,8 triliun dari 17.481 debitur.
Entitas anak BRI yaitu PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) juga melakukan hal serupa. Segmen ritel dan menengah jadi fokus restrukturisasinya.
Baca Juga: Bank BUKU III mengaku likuiditas masih aman di tengah wabah corona
“Hingga kini kami sudah merestrukturisasi kredit Rp 330 miliar. Nilai tersebut berasal dari 247 debitur ritel & menengah dengan nilai Rp 250 miliar, dan 98 debitur konsumer dengan nilai Rp 80 miliar,” kata Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News