Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mencatatkan penurunan performa kinerja di periode tiga bulan pertama tahun 2024. Bank Ina, membukukan laba sebesar Rp 32,82 miliar secara tahunan atau year on year (yoy) atau turun 44% pada kuartal I-2024.
Sebagai perbandingkan pada 2023, bank milik Salim Group ini mencatatkan laba bersih Rp 58,84 miliar kuartal I-2023.
Meski kinerja laba bersih turun, tapi pendapatan bunga bersih Bank Ina tercatat naik 2,92% yoy dari Rp 185 miliar menjadi Rp 190,40 miliar pada kuartal I-2024.
Baca Juga: Bank Ina (BINA) Raup Laba Rp 207,87 Miliar pada Tahun 2023
Di sisi lain, beban operasional Bank Ina membengkak dari Rp 108,06 miliar, menjadi Rp 143,03 miliar pada kuartal I-2024. Kenaikan tersebut disebabkan meningkatnya beban tenaga kerja, beban promosi, hingga beban lainnya.
Sejalan dengan itu, Bank Ina mempertebal cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN) dari sebelumnya Rp 336,03 miliar, menjadi Rp 362,72 miliar pada Kuartal I-2024. Alhasil rasio CKPN meningkat dari 1,27% menjadi 1,46% per Maret 2024.
Sejalan dengan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga meningkat secara tahunan, dari 80,93% menjadi 90,67% per Maret 2024. Cost to income ratio (CIR) juga ikut naik dari 50,27% menjadi 62,13% per Maret 2024.
Dari sisi fungsi intermediasi, Bank Ina menyalurkan kredit sebesar Rp12,43 triliun pada periode tiga bulan pertama tahun 2024, menurun sekitar 2% dari penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,67 triliun.
Baca Juga: Bank INA Gandeng MPStore Perluas Ekosistem UMKM
Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross masih terjaga, namun meningkat secara tahunan dari 1,52% menjadi 2,67% per Maret 2024.
Adapun dari rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Ina tercatat menurun dari 3,65% menjadi 3,09% per Maret 2024.
Dari sisi pendanaan, Bank Ina meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 22,6 triliun pada kuartal I-2024, naik 17% yoy dari sebelumnya Rp 19.31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News