Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mencatatkan kinerja positif menutup tahun buku 2023, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 207,87 miliar, melesat 32,36% secara tahunan (YoY) dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp157,04 miliar.
Pencapaian kinerja laba bank milik konglomerat Anthony Salim ini ditopang pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang meningkat hingga 25,91% YoY menjadi Rp748,01 miliar.
Sementara pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga naik 13,8% YoY menjadi Rp11,17 miliar.
Dari sisi intermediasi, Bank Ina telah menyalurkan kredit sebesar Rp 12,67 triliun, naik 30,03% YoY. Namun dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat meningkat dari 1,73% menjadi 3,44% per Desember 2023. NPL nett juga naik dari 0,55% menjadi 1,69%.
Baca Juga: Ambisi Jadi KBMI IV, BSI Ingin Tambah Modal dari Alokasi Laba Bersih
Di sisi lain saat tantangan suku bunga tinggi dan persaingan berebut dana murah, Bank Ina masih mampu mencatatkan pertumbuhan himpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 25,18% YoY menjadi Rp 19,3 triliun sepanjang tahun 2023. Adapun himpunan dana murah (CASA) bank juga naik 17,08% YoY menjadi Rp 6,28 triliun.
Alhasil total aset Bank Ina tercatat naik 18,63% YoY menjadi Rp 24,38 triliun pada tahun 2023.
Sementara rasio lainnya seperti Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat naik dari level 82,43% per Desember 2022 menjadi 83,37% per Desember 2023. Sejalan dengan itu Cost to Income ratio (CIR) juga naik dari level 50,90% menjadi 51,10% per Desember 2023.
Rasio pencadangan (CKPN) Bank Ina juga terpantau naik, dari level 1,25% menjadi 1,48% per Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News