kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Laba Bersih Bank Ina Perdana (BINA) Merosot 44% pada Kuartal I-2024


Jumat, 26 April 2024 / 16:00 WIB
Laba Bersih Bank Ina Perdana (BINA) Merosot 44% pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Stan Bank Ina Perdana alias Bank Ina saat pameran pasar keuangan rakyat di Jakarta (21/12). PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) membukukan laba bersih Rp 32,82 mliar atau anjlok 44% pada kuartal I-2024


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mencatatkan penurunan performa kinerja di periode tiga bulan pertama tahun 2024. Bank Ina, membukukan laba sebesar Rp 32,82 miliar secara tahunan atau year on year (yoy) atau turun 44% pada kuartal I-2024.

Sebagai perbandingkan pada 2023, bank milik Salim Group ini mencatatkan laba bersih Rp 58,84 miliar kuartal I-2023.

Meski kinerja laba bersih turun, tapi pendapatan bunga bersih Bank Ina tercatat naik 2,92% yoy dari Rp 185 miliar menjadi Rp 190,40 miliar pada kuartal I-2024. 

Baca Juga: Bank Ina (BINA) Raup Laba Rp 207,87 Miliar pada Tahun 2023

Di sisi lain, beban operasional Bank Ina membengkak dari Rp 108,06 miliar, menjadi Rp 143,03 miliar pada kuartal I-2024. Kenaikan tersebut disebabkan meningkatnya beban tenaga kerja, beban promosi, hingga beban lainnya.

Sejalan dengan itu, Bank Ina mempertebal cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN) dari sebelumnya Rp 336,03 miliar, menjadi Rp 362,72 miliar pada Kuartal I-2024. Alhasil rasio CKPN meningkat dari 1,27% menjadi 1,46% per Maret 2024.

Sejalan dengan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga meningkat secara tahunan, dari 80,93% menjadi 90,67% per Maret 2024. Cost to income ratio (CIR) juga ikut naik dari 50,27% menjadi 62,13% per Maret 2024.

Dari sisi fungsi intermediasi, Bank Ina menyalurkan kredit sebesar Rp12,43 triliun pada periode tiga bulan pertama tahun 2024, menurun sekitar 2% dari penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,67 triliun.

Baca Juga: Bank INA Gandeng MPStore Perluas Ekosistem UMKM

Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross masih terjaga, namun meningkat secara tahunan dari 1,52% menjadi 2,67% per Maret 2024.

Adapun dari rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Ina tercatat menurun dari 3,65% menjadi 3,09% per Maret 2024.

Dari sisi pendanaan, Bank Ina meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 22,6 triliun pada kuartal I-2024, naik 17% yoy dari sebelumnya Rp 19.31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×