Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Bank Ina Perdana Tbk tengah menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas perubahan komposisi pemegang saham di perseroan. Direktur Utama Bank Ina Perdana, Edy Kuntardjo berharap perubahan ini bisa selesai pada awal kuartal III-2015.
Edy menyampaikan, izin Philadel Terra Lestari (Philadel) menjadi pemegang saham pengendali di bank yang memiliki kode emiten BINA, ini telah diajukan sejak akhir triwulan I-2015 lalu. "Kami tengah menanti keluarnya izin permohonan persetujuan Philadel menjadi pemegang saham pengendali. Kami berharap proses ini bisa selesai bulan depan," ucap Edy di Jakarta, Jumat (12/6).
Izin persetujuan Philadel menjadi pemegang saham pengendali ini, akan menambah kepemilikan Philadel di Bank Ina Perdana menjadi 30% dari yang dimiliki saat ini sebesar 20%. Hal ini sesuai dengan aturan kepemilikan saham bank oleh badan hukum non lembaga keuangan, yakni maksimal kepemilikan 30% saham. Penambahan kepemilikan saham ini, kata Edy, bisa dilakukan Philadel dengan membeli saham Bank Ina Perdana yang telah beredar di pasar.
Selanjutnya, BINA akan menggelar right issue untuk menambah modal perseroan. Sebab, hingga Mei 2015, modal inti BINA baru berada pada level Rp 300 miliar. Artinya, perseroan masih membutuhkan dana segar minimal Rp 700 miliar, supaya bisa naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News