Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi.
Komitmen ini diperkuat saat BTN memperkenalkan KPR Subsidi dalam forum internasional United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, Cina.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menyampaikan bahwa KPR Subsidi BTN bukan hanya solusi kepemilikan rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga menciptakan dampak sosial luas dan mendukung kinerja keuangan yang berkelanjutan.
“KPR Subsidi menjadi bukti bahwa nilai sosial dan profitabilitas dapat berjalan berdampingan. Produk ini tidak hanya menjawab tantangan kepemilikan rumah, tetapi juga menjadi motor penggerak utama bisnis BTN,” ujarnya, Jumat (20/6).
Baca Juga: Bank Victoria (BVIC) Dapat Untung Rp 100 Miliar Pasca BTN Caplok Victoria Syariah
BTN mencatat bahwa sekitar 70% portofolio kreditnya adalah kredit konsumer, dan 90% di antaranya merupakan KPR, mayoritas disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Dari seluruh portofolio KPR BTN, 61% dinikmati oleh debitur yang tinggal di wilayah pinggiran dan luar kota, lalu 68% berasal dari kelompok usia produktif 30–60 tahun, dan 31% diakses oleh debitur perempuan, menunjukkan komitmen BTN terhadap kesetaraan gender dan inklusi keuangan.
Selain menjadi solusi perumahan, KPR Subsidi BTN juga berperan sebagai alat untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.
BTN terus memperkuat manajemen risiko adaptif, khususnya dalam menghadapi risiko iklim seperti banjir dan kebakaran. Pendekatan ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan ketahanan lingkungan.
“Kami mengelola portofolio secara cermat agar mampu memberikan keuntungan sekaligus dampak sosial dan lingkungan yang positif. Profit dan impact harus berjalan bersama,” tambah Setiyo.
Baca Juga: Dana Pensiun BTN Targetkan Hasil Investasi Rp 366 Miliar pada 2025
Transformasi BTN menuju praktik keuangan berkelanjutan dimulai sejak 2023 dengan penerapan Impact Analysissesuai prinsip UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB) serta pembangunan kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menyeluruh.
BTN juga menjadi bank BUMN pertama di Indonesia yang menandatangani PRB dan secara terbuka melaporkan progres tanggung jawab perbankan. Salah satu inovasi yang diusung adalah program Rumah Rendah Emisi, yang bertujuan mengurangi jejak karbon dari sisi infrastruktur hunian.
“Melalui Rumah Rendah Emisi, kami tidak hanya menjawab tantangan perubahan iklim, tetapi juga tetap menjalankan mandat sosial dan menciptakan nilai ekonomi,” tutup Setiyo.
Selanjutnya: Dukung Program 3 Juta Rumah, Perbankan Tancap Gas Kejar Penyaluran KPR FLPP
Menarik Dibaca: Ekspor dan Efisiensi Dorong Kinerja BOLT di Tengah Lesunya Industri Otomotif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
