Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Nantinya, korporasi akan ditawarkan untuk produk syariah sehingga biaya dananya bisa lebih murah. Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda menambahkan target pembiayaan tahun ini sekitar 36-40% dan DPK ditargetkan tumbuh 12%.
Adapun, secara keseluruhan pihaknya menyebut pertumbuhan portofolio UUS akan lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. Hal ini juga terkait peningkatan kepercayaan pada pemegang saham dalam rencana spin off UUS Bank Jatim yang kemungkinan baru dapat dilangsungkan pada tahun 2021 atau 2022.
Baca Juga: Menuju satu data Indonesia, BPS perkuat data statistik sektoral
Adapun, Bank Jatim sudah berkomitmen menyediakan modal Rp 502 miliar untuk penguatan spin off UUS. Harapannya, sesuai dengan ketentuan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim menyediakan 51% modal agar tetap menjadi pemegang saham pengendali yakni sebesar Rp 525 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News