kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Jatim (BJTM) Lanjutkan Penurunan Laba hingga September 2023


Senin, 30 Oktober 2023 / 12:33 WIB
Bank Jatim (BJTM) Lanjutkan Penurunan Laba hingga September 2023
ILUSTRASI. Warga membayar pajak bumi dan bangunan pada gerai Bank Jatim di kantor Badan pendapatan daerah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (14/3/2023). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali mengalami koreksi hingga September 2023. Di mana, sejak awal tahun Bank Jatim belum pernah mencatatkan pertumbuhan laba sekalipun.

Pada periode Januari-September 2023, Laba Bank Jatim tercatat senilai Rp 1,095 triliun. Angka tersebut turun 9,02% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara kuartalan, laba Bank Jatim juga terlihat menurun sekitar 9,71%. Sepanjang periode Juli-September 2023 tercatat laba senilai Rp 375 miliar.

Penurunan laba tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (NII) yang dicatatkan Bank Jatim. NII perusahaan tercatat Rp 3,57 triliun atau turun 2,37%.

“Meskipun net profit kami turun, tapi kami tetap melakukan transformasi-transformasi,” ujar Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman.

Baca Juga: BSI Terus Bersinergi Untuk Kuatkan Inklusi

Ia bilang kondisi saat ini banyak pengaruh yang menyebabkan laba turun. Salah satunya terkait kenaikan suku bunga yang menyebabkan pula cost of fund yang naik.

Meski demikian, Busrul melihat Bank Jatim masih mampu bertahan di kondisi global saat ini. Di mana, fungsi intermediasi yang dijalankan Bank Jatim tetap tumbuh.

Memang, Bank Jatim masih mencatatkan pertumbuhan kredit di periode yang sama sekitar 12,61% menjadi Rp 51,77 triliun. Kredit konsumer masih mendominasi senilai Rp 29,8 triliun.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim masih tercatat kenaikan tipis sekitar 1,46%. Nilainya menjadi Rp 84,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×