Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yakin bisa mendorong kenaikan pendapatan komisi sampai 25% tahun ini. Soalnya, bank berkode saham BJTM tersebut sudah masuk sebagai sub agen penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI)-012.
Bank Jatim akan menjual 5% dari kouta total ORI-012 yang diberikan pemerintah kepada Trimegah sebesar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun.
Dengan begitu, tersedia ORI-012 sampai Rp 50 miliar di Bank Jatim.
Bank Jatim bilang, akan mendapat fee 0,2% dari penjualan tersebut. Sehingga, pendapatan komisi yang bisa dikumpulkan Bank Jatim dari penjualan obligasi ritel ini mencapai Rp 50 juta - Rp 100 juta.
Pimpinan Divisi Dana Jasa dan Luar Negeri Bank Jatim Revi Adiana Silawati mengatakan, penjualan ORI ini juga berdampak positif bagi jangka panjang Bank Jatim karena bisa menambah jumlah nasabah.
Direktur Utama Bank Jatim Soeroso mengatakan bahwa salah satu alasan Bank Jatim masuk dalam bisnis sub agen ORI-012 adalah sebagai persiapan diversifikasi produk untuk segmen menengah dan affluent. Selain itu, ORI juga tercatat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito.
“Diharapkan kerjasama dengan Trimegah Securities sebagai sub agen penjualan ORI-012 ini bisa mengembangkan potensi bisnis yang selama ini belum tergarap dan memiliki potensi yang reatif besar,” ujar Soeroso.
Untuk fase start up, Bank Jatim berencana membuka layanan outlet penjualan ORI pada cabang di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Jakarta. Soeroso bilang, ORI-012 ini tak hanya dijual ke masyarakat umum, tapi juga pada internal karyawan Bank Jatim.
Direktur Utama Trimegah Securities, Stephanus Turangan mengatakan, bunga ORI yang bersaing dengan deposito bisa memberikan manfaat pada investor.
Dia menduga, bunga ORI-012 tak berbeda jauh dengan seri sebelumnya. Seri ORI-011 memberikan kupon bunga 8,5%. “Diharapkan kuota penjualan ORI-012 ini lebih dari Rp 500 miliar,” ujar Stephanus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News