kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Bank Jatim tunggu kompetitor sebelum naikkan bunga deposito


Kamis, 07 Juni 2018 / 17:45 WIB
Bank Jatim tunggu kompetitor sebelum naikkan bunga deposito
ILUSTRASI. Bank Jatim


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali menjadi 4,75% sejumlah bank pun berniat melakukan penyesuaian dengan menaikkan bunga simpanan. Kendati begitu, beberapa bank masih memutuskan untuk menahan suku bunga baik simpanan maupun kredit. Salah satunya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang sampai saat ini belum menaikkan suku bunga deposito.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha beralasan, pihaknya masih menantikan kenaikan suku bunga dana di bank-bank besar dan kompetitor. Menurut pantauannya, beberapa bank lain juga belum mengambil langkah menaikkan suku bunga.

Pasalnya, saat ini kondisi likuiditas perbankan terbilang masih cukup tebal untuk menopang kebutuhan ekspansi. "Bank Jatim prinsipnya mengikuti market dan kompetitor. Saat ini bank-bank besar kompetitor belum menaikkan," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/6).

Di samping itu, Bank Jatim saat ini lebih banyak mengais dana murah alias current account and saving (CASA). Catatan saja, saat ini total CASA Bank Jatim mencapai Rp 34,8 triliun. Jumlah tersebut setara 72,95% dari total dana pihak ketiga (DPK) perseroan yang mencapai Rp 47,7 triliun per akhir Mei 2018.

Ferdian menambahkan, saat ini kondisi likuiditas perseroan masih terbilang tebal. Hal ini tercermin dari CASA yang masih tumbuh 6,7% per Mei 2018. Sementara DPK tercatat masih tumbuh 8% secara tahunan atau year on year (yoy) di bulan Mei 2018.

Dus, Bank Jatim berencana untuk menaikkan bunga kredit. "Saat ini masih overliquid dana kami. Jadi kalau kami naikkan suku bunga kredit, tapi kompetitor tidak nanti kredit jadi tidak kompetitif," sambungnya.

Lebih lanjut, bank bersandi saham BJTM ini mengatakan ruang peningkatan bunga kredit masih terbilang tipis. Alasannya, dari regulator dan pemerintah pun sudah mengisyaratkan kepada perbankan untuk tidak menaikkan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×