Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) memang belum pernah memperoleh laba. Maklum, investor asal Korea Selatan tersebut menggenggam BBKP saat dibayangi kredit macet.
Meski demikian, BBKP sudah mulai menunjukkan perbaikan kinerja dari tahun ke tahun. Dalam hal ini, kerugian yang dialami bank tersebut secara perlahan mulai menyusut.
Ambil contoh, pada separuh pertama tahun 2023, BBKP mencatatkan rugi tahun berjalan senilai Rp 2,88 triliun. Angka tersebut lebih kecil dari kerugian yang dialami pada periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,32 triliun.
Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, KB Bukopin menargetkan bisa mulai merasakan laba di laporan keuangan 2024. Di mana, segala proses transformasi selesai dilakukan.
Baca Juga: Kredit Baru dan Rasio Kecukupan Modal KB Bukopin Kompak Melesat di Semester 1 2023
“Bank KB Bukopin mengupayakan dapat melakukan turn around profitabilitas pada tahun 2024,” ujar Robby kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Robby menjelaskan perbaikan profitabilitas BBKP pada enam bulan pertama tahun ini karena beban CKPN yang dimiliki juga sudah turun. Itu sejalan dengan menurunnya rasio Loan at Risk (LAR) di periode tersebut.
Sebagai informasi, rasio LAR yang dimiliki BBKP pada periode Juni 2023 sebesar 45%. Angka tersebut memang turun dari periode sama tahun lalu yang ada di level 59%.
Selain itu, Robby bilang ada juga pengaruh dari efisiensi biaya overhead yang menurun secara tahunan. Pada Juni 2022 senilai Rp 1 triliun menjadi Rp 949 miliar di Juni 2023.
“ini sebagai hasil dari berbagai inisiatif cost efisiensi yang telah kami lakukan,” ujar Robby.
Sementara itu, pendapatan operasional dari BBKP juga mengalami kenaikan di periode tersebut sebesar 44% menjadi Rp 295 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu senilai Rp 205 miliar.
Masuknya Investor Baru
Optimisme untuk membalikkan posisi menjadi untuk di 2024 juga sejalan dengan masuknya investor baru ke BBKP. STIC Eugene Star Inc. masuk menjadi investor baru yang berpartisipasi dalam aksi korporasi penambahan modal yang selesai di semesterI-2023.
Dalam aksi korporasi tersebut, STIC Eugene masuk dengan mendekap saham BBKP sebanyak 16,98% saham. Alhasil, kepemilikan KB Kookmin pun sedikit susut dari sebelumnya 67% menjadi 66,8%.
Baca Juga: Investor Asing Rajin Masuk ke Bank di Indonesia, Bagaimana Kinerjanya?
“Masuknya investor baru tentu membuka peluang bagi kolaborasi bisnis antara KB Bukopin dengan seluruh pemegang sahamnya,” ujar Robby.
Sementara itu, ada kabar juga yang menyebutkan bahwa International Finance Corporation (IFC) kemungkinan menjadi investor baru dari BBKP. Maklum, IFC dengan KB Bukopin juga pernah menjalin kerja sama dengan BBKP dalam bentuk penyaluran dana.
Itu terjadi pada Juni 2022, ketika IFC memberikan pinjaman sebesar US$ 300 juta kepada BBKP untuk mendukung pembiayaan berorientasi sosial. Itu menyasar pihak-pihak yang terdampak pandemi Covid-19.
Hanya saja, Robby tak berkomentar banyak terkait kabar tersebut dan mengaku belum mendapatkan informasi.
“Terkait pengalihan saham, hingga saat ini kami belum menerima konfirmasi resmi apapun dari pemegang saham,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News