Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Nada optimistis juga diucapkan Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna Hengky Suryaputra. Maklum, hingga Juni 2019 pertumbuhan kredit tumbuh hingga 16,43%, dari Rp 6,48 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp 7,97 triliun pada Juni 2019.
Untuk semester kedua tahun ini, Hengky juga bilang perseroan telah merevisi target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga: Ini segudang pengalaman Destry Damayanti di sektor keuangan
“Kami telah menyampaikan revisi RBB kami akhir Juni lalu karena situasi ekonomi, dan kami masih optimistis pertumbuhan kredit masih double digit, dan berada di atas target pertumbuhan perbankan di atas 9%-11%,” katanya kepada Kontan.co.id.
Bank di kelas BUKU 2 ini optimistis sebab, segmen ekspansi kredit utamanya, yaitu kredit UMKM masih memiliki potensi yang besar.
Sedangkan di kelas BUKU 1, misalnya PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) juga optimistis meskipun dari catatan laporan keuangan terakhir perseroan, pertumbuhan kreditnya justru negatif. Hingga April 2019, perseroan telah menyalurkan kredit Rp 5,39 triliun, turun 2,82% (yoy) dibandingkan April 2018 senilai Rp 5,55 triliun.
Baca Juga: Ini penjelasan OJK terkait pembiayaan sektor UMKM yang minus 3,98%
“Pertumbuhan itu penting, namun peningkatan ketahanan institusi menjadi syarat mutlak untuk menjamin pertumbuhan yang berkualitas,” kata Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa kepada Kontan.co.id.
Hingga akhir tahun pun, eks Bank Pundi ini pasang target pertumbuhan kredit double digit. Untuk mencapainya, Fahmi bilang perseroan akan terus berpaya melakukan reprofiling portofolio utamanya di segmen kredit ke pegawai daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News