kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank kembali bergairah menyalurkan KPR


Kamis, 21 Mei 2015 / 06:54 WIB
Bank kembali bergairah menyalurkan KPR
ILUSTRASI. stvgott


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sempat sempoyongan di awal tahun, kini industri perbankan bak mendapat multivitamin. Niat Bank Indonesia (BI) melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) atau batas minimal uang muka kredit properti (KPR) dan otomotif (KKB), membangkitkan gairah industri perbankan untuk menaikkan target penyaluran pembiayaan KPR.

Bank Tabungan Negara (BTN), misalnya, langsung   mengagendakan revisi target penyaluran KPR tahun ini. Semula, bank spesialis kredit properti ini menargetkan pertumbuhan KPR 18%-19% ftahun ini. Jalaran pelonggaran loan to value KPR, BTN berencana menaikkan target tersebut. "Tapi, ini masih dalam kajian," kata Maryono, Direktur Utama BTN kepada KONTAN, Rabu (20/5).

Sebagai gambaran, saat ini, loan to value kredit properti minimal sebesar 70% atau dengan uang muka 30%. Nah, Bank Indonesia (BI) bakal menambahkan rasio LTV tersebut sebesar 10%.

Dus, LTV kredit properti, akan menjadi 80% atau minimal uang muka kredit sebesar 20% dari harga properti. Rencananya, pelonggaran LTV kredit properti ini efektif bulan depan. Pada tahap awal, relaksasi LTV KPR tersebut berlaku untuk pembelian rumah pertama. 

Nah, Bank Negara Indonesia (BNI) juga memperkirakan permintaan KPR akan meningkat. Prediksi BNI, KPR bisa tumbuh hingga 14% dari proyeksi awal 10%. Hingga Maret 2015, BNI mencatat pertumbuhan KPR sebesar 2,9% menjadi Rp 33,09 triliun.

Menurut Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer BNI, bila beleid pelonggaran LTV KPR terbit pertengahan tahun ini, efeknya baru terasa di kuartal terakhir tahun ini. "Bulan Agustus baru mulai booking, lalu  September mulai mengucurkan kredit," kata dia, kemarin.

Setali tiga uang, Lani Darmawan Direktur Ritel Banking Bank Internasional Indonesia (BII) juga yakin, kebijakan BI itu akan menopang target penyaluran KPR BII hingga di atas 10%. Sebagai gambaran, tahun ini BII mematok target pertumbuhan KPR 10%.

Namun tak semua bankir memiliki keyakinan serupa. Meski ada pelonggaran, Bank Central Asia (BCA) mengaku belum berniat mengutak-atik target pertumbuhan KPR.

Tahun ini, BCA membidik pertumbuhan KPR sebesar 10%, lebih tinggi dari  pertumbuhan di tahun lalu sebesar 3%. "Kami belum berencana  merevisi. Tapi, kami menyambut baik pelonggaran LTV ini," ujar Felicia Mathelda Simon, Kepala Divisi Kredit Konsumer BCA.

Senada, Hery Gunardi Direktur Konsumer Bank Mandiri mengatakan, pelonggaran LTV tak akan serta-merta mendongkrak penyaluran KPR Bank Mandiri secara drastis. Sebab, 80% kredit KPR Bank Mandiri diserap oleh debitur pembeli rumah pertama. "Jadi sepertinya belum ada revisi. Target pertumbuhan kami tetap di kisaran 12%–15%," ujar Hery.

Sedangkan, Tony Tardjo, Head of Consumer Lending Bank CIMB Niaga menyatakan, pihaknya masih menungu skema detail pelonggaran LTV. "Kami tetap mencanangkan pertumbuhan di kisaran 15%," ujar Tony. Tapi, pelonggaran LTV itu memang berpeluang menggairahkan lagi permintaan KPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×