Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membeberkan bahwa bank tengah berencana untuk menerbitkan obligasi atau surat utang pada periode kuartal-IV 2025 nanti. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Riduan.
Riduan mengatakan jika untuk saat ini, rencana penerbitan obligasi tersebut masih pada proses persiapan. “Kami lagi dalam proses untuk penawaran umum berkelanjutan penerbitan obligasi yang nanti akan dilakukan di triwulan IV 2025,” kata Riduan dalam agenda RDP bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (21/8/2025).
Riduan menambahkan, saat ini laporan keuangan pada paruh pertama 2025 tersebut tengah diaudit oleh kantor akuntan publik. Hal ini lantaran laporan keuangan yang digunakan untuk penerbitan obligasi tersebut adalah laporan keuangan Juni 2025.
Baca Juga: BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah Resmi Merger, Lahir Bank Syariah Nasional
Saat ditemui wartawan, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini belum berkenan membeberkan berapa total nilai obligasi ini. Namun dia memastikan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi ini bakal dilakukan pada kuartal IV 2025 nanti.
“Kita lihat nanti ya, itu kan jadwalnya masih triwulan empat ya. Kan ini kami pakai angka Juni, nanti mungkin baru selesai September. Terus PUB-nya itu Q4. (Nilai obligasi di atas Rp 1 triliun) Kami lihat kondisi pasar ya,” tutur Novita pada agenda yang sama.
Asal tahu saja, sebelumnya Bank Mandiri telah mengumpulkan pendanaan sebesar US$ 800 juta dari penerbitan Global Bond. Surat utang ini merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note milik Bank Mandiri senilai US$ 4 miliar dan diterbitkan dengan format Regulation S. Transaksi ini menandai kembalinya Bank Mandiri ke pasar surat utang internasional sejak 2023.
Penerbitan Global Bond ini menerima 3,5 kali kelebihan permintaan (oversubscription) pada saat proses bookbuilding dari jumlah yang diterbitkan. Surat utang ini memiliki tenor tiga tahun dan diterbitkan dengan kupon 4.90% dan tercatat pada Singapore Exchange. Adapun dana hasil dari penerbitan surat utang ini digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.
Baca Juga: BI Rate Kembali Dipangkas, Perbankan Bersiap Menurunkan Suku Bunga Kreditnya
Selanjutnya: Target Pajak Kian Tinggi, Pengawasan Wajib Pajak Konglomerat Harus Lebih Ketat
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News