Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Bank Mandiri Tbk menargetkan pertumbuhan kredit mikro sebesar 15% pada tahun depan. Salah satu faktor yang mendorong hal tersebut adalah adanya kredit usaha rakyat (KUR) yang akan diperluas ke sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.
Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Tardi mengatakan sampai kuartal 3 2016, lalu porsi KUR adalah sebesar 21% dari total kredit mikro Mandiri. “Dari total kredit mikro sampai kuartal 3 2016 sebesar Rp 47 triliun sekitar Rp 10 triliun diantaranya adalah dari KUR,” ujar Tardi kepada KONTAN, Jumat (25/11).
Sampai akhir tahun Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit mikro bisa mencapai 20% year on year (yoy) atau mencapai Rp 50 triliun. Sedangkan sampai kuartal 3 2016, tercatat pertumbuhan kredit mikro Mandiri tercatat sebesar 13,5% yoy menjadi Rp 46,7 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, pada tahun depan Mandiri akan mengubah sedikit komposisi kredit mikronya. Saat ini hampir 70% dari total kredit mikro disalurkan ke sektor komersial, pedagang, petani dan nelayan. Sedangkan 30% sisanya adalah untuk pegawai.
Pada tahun depan bank akan meningkatkan porsi kredit ke pegawai menjadi 40%. Kredit pegawai ini masuknya adanya kredit serba guna yang baisanya diambil oleh PNS, swasta, TNI, Polri untuk membuat watung, kos kosan dan renovasi rumah.
Tahun depan seiring dengan diperluasnya sektor KUR, ke beberapa sektor seperti pertanian, nelayan dan perdagangan maka Bank Mandiri akan mengintensifkan penyaluran kredit mikro ke beberapa sektor tersebut.
Selain akan memacu kredit, pada tahun depan Bank Mandiri juga akan menjaga kualitas kredit di sektor mikro. Pada tahun depan, NPL mikro akan dijaga di bawah 4%. Hal ini dengan mengelola waktu hapus kredit sebelum 240 sampai 360 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News