kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Mandiri Catat Pendapatan Komisi Naik 32% dari Bisnis Wealth Management di 2021


Selasa, 08 Februari 2022 / 15:29 WIB
Bank Mandiri Catat Pendapatan Komisi Naik 32% dari Bisnis Wealth Management di 2021
ILUSTRASI. wealth management Bank Mandiri


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya minat masyarakat dalam berinvestasi memberikan angin segar bagi perbankan. Terlihat dari pertumbuhan dana kelolaan atau assets under management (AUM) bisnis wealth management yang tumbuh hingga dua digit di sejumlah perbankan.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya berhasil mencatat dana kelolaan sebesar Rp 232 triliun yang terdiri dari produk banking dan produk investasi sepanjang tahun 2021.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan, pertumbuhan terbesar didapatkan dari produk investasi Surat Berharga yang meningkat sebesar 31% secara tahunan (YoY) pada Desember 2021.

“Di samping itu, fee based income wealth management Bank Mandiri juga tumbuh signifikan mencapai 32% secara YoY. Melihat kondisi perekonomian yang terus tumbuh positif, Wealth Management Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan dana kelolaan dan  jumlah nasabah yang berada di kisaran single digit pada 2022,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Senin (7/2).

Baca Juga: Bisnis Wealth Management Tumbuh, BNI Kelola Dana Nasabah Tajir Hingga Rp 166 Triliun

Bank Mandiri akan lebih memfokuskan pada peningkatan transaksi dan dana kelolaan pada reksadana khususnya reksadana saham dan pendapatan tetap. Optimisme pada reksadana saham sejalan dengan pemulihan ekonomi di tahun 2022 yang tentunya akan berdampak pada peningkatan laba emiten di bursa.

“Sedangkan reksadana pendapatan tetap merupakan penyumbang dalam portofolio nasabah, khususnya untuk reksadana pendapatan tetap dengan fitur pembagian dividen. Produk reksadana jenis ini masih diminati sekaligus mengakomodir kebutuhan cash flow bulanan nasabah,” pungkas Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×