Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri mencatatkan frekuensi transaksi retail remittance dari awal tahun sampai dengan Juni 2024 mencapai lebih dari 400.000 transaksi dengan nominal transaksi lebih dari US$ 10 miliar, atau tumbuh lebih dari 15% dari sisi frekuensi dan di atas 5% untuk sisi volume.
VP Micro Segment & Remittance Solution Bank Mandiri Rolland Setiawan mengatakan, hal ini turut berdampak positif ke sisi fee based income remitansi yang lebih tinggi. Transaksi ini didominasi negara tujuan Singapura, Australia, dan Uni Eropa untuk outgoing remittance dan Arab Saudi, Malaysia, dan Hong Kong untuk transaksi incoming remittance.
"Fluktuasi nilai tukar yang terjadi dari sejak awal tahun 2024 hingga saat ini belum terlalu berdampak terhadap transaksi remitansi segmen retail," kata Rolland kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Transaksi Remitansi Tetap Semarak Saat Rupiah Loyo
Rolland memproyeksikan, tren peningkatan transaksi remitansi ini akan terus positif hingga akhir tahun, dimana dari sisi Frekuensi diharapkan transaksi dapat mencapai lebih dari 800.000 transaksi dengan nilai lebih dari US$ 100 miliar.
"Peningkatan transaksi ini akan didorong dari strategi digitalisasi remitansi transfer valas melalui Livin by Mandiri, dimana nasabah dapat menikmati transaksi kirim uang dengan biaya murah, kurs kompetitif, dan dapat sampai real time," jelasnya.
Ditambah lagi kata Rolland, Bank Mandiri memiliki solusi valas yang lengkap termasuk fitur tabungan Multi Currency dimana nasabah tidak perlu khawatir lagi terkena konversi kurs saat mengirim uang ke luar negeri, karena transaksi bisa dijalankan dengan skema 1:1.
Kemudian dari sisi incoming remittance, Bank Mandiri juga mengejar melalui percepatan koneksi melalui API untuk partner remitansi yang ada di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News