kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 30% pada Momen Ramadan dan Lebaran


Selasa, 19 Maret 2024 / 13:38 WIB
Bank Mandiri Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 30% pada Momen Ramadan dan Lebaran
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank Mandiri Kemayoran Jakarta, Rabu (14/12/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/12/2022.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperkirakan aktivitas pengiriman uang atau remitansi dari luar negeri ke Indonesia akan bertumbuh hingga 30% selama momen Ramadan dan Lebaran. 

"Trennya dari tahun ke tahun, di bulan Ramadan itu pasti ada kenaikan, dan di tahun ini diperkirakan kenaikannya sedikit lebih tinggi dari biasanya sekitar 20%-25%, di tahun ini bisa di 30% dengan frekuensi mencapai lebih dari 50 ribu transaksi dan volume transaksi mencapai lebih dari US$ 2 miliar," tutur VP Micro Segment & Remmitence Solution Bank Mandiri Rolland Setiawan di Jakarta, Senin (18/3).

Rolland mengatakan, kenaikan ini, salah satunya didukung dengan penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jadi jumlah pengirim remitter-nya juga ikut meningkat. 

Dengan penyumbang remitter terbesar yakni, Hongkong, Malaysia, kemudian Timur Tengah yang di dominasi oleh Arab Saudi. kendati kata Rolland mulai banyak juga pengiriman dari Qatar, dan Emirat Arab tapi pasti dominannya dari Arab Saudi.

Baca Juga: Dirut BTN Akui Ada Pemeriksaan Dugaan Korupsi atas Kredit ke Asisya Catur Persada

"Dari seluruh negara ini pertumbuhannya kurang lebih hampir sama, karena seluruh koridor mulai dibuka saat ini dan bagusnya lagi penempatan sekarang tidak hanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) tapi ada perawat yang lebih skill worker dengan tingkat penghasilan lebih besar jadi pengiriman remittance-nya juga cenderung lebih meningkat juga karena didukung hal tersebut," ungkapnya.

Adapun dalam kondisi normal, Rolland menyebut biasanya frekuensi transaksi sekitar 40.000 transaksi dengan nilai sekitar US$ 1,5 miliar per bulan. 

Sementara itu pada akhir 2023, transaksi remitansi yang dilayani oleh Bank Mandiri mencapai lebih dari US$ 20 miliar atau setara dengan Rp 309,30 triliun (estimasi kurs Rp 15.465) dengan frekuensi sekitar 800.000 transaksi.

Rolland juga menyebut, aktivitas remitansi turut menyumbang fee based income dengan peningkatan sebesar 15% secara tahunan per Februari 2024. 

Baca Juga: Industri BPR Tetap Tumbuh Kuat Meski Banyak yang Ditutup

Di tahun ini, ia juga memperkirakan FBI dari layanan remitansi akan tumbuh sekitar 5% dari posisi 2023 didorong transaksi transfer valas di Livin' dan optimalisasi transaksi TT SWIFT di Cabang.

"Memang layanan remitansi mulai recovery di tahun ini, jadi posisi sebelum pandemi sudah kami capai di tahun lalu, jadi fee based income yang kami peroleh di tahun ini akan lebih baik lagi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×