kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri raup pendapatan Rp 1,91 triliun dari pemulihan kredit bermasalah


Kamis, 01 Agustus 2019 / 18:27 WIB
Bank Mandiri raup pendapatan Rp 1,91 triliun dari pemulihan kredit bermasalah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) terus berupaya melakukan pemulihan terhadap kredit bermasalah yang sudah hapus buku guna menekan kerugian.

Di samping berhasil memperbaiki rasio non performing loan (NPL), perseroan juga mampu mencatatkan pertumbuhan rasio pemulihan atau recovery kredit bermasalah.

Baca Juga: Bank BUMN mulai menyetor modal ke LinkAja

Mengutip materi analyst meeting Bank Mandiri, Kamis (1/8), perseroan mampu meraup pendapatan dari pemulihan kredit bermasalah yang sudah hapus buku sebesar Rp 1,91 triliun.

Sementara kredit bermasalah Bank Mandiri yang hapus buku (write off) semester I 2019 tercatat sebesar Rp 5,24 triliun. Ini mengempis sebesar 35,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 8,16 triliun. Penurunan ini sejalan dengan penurunan NPL perseroan.

Dengan begitu tingkat pemulihan atau recovery rate kredit bermasalah Bank Mandiri mencapai 36,6%. Sedangkan recovery rate pada semester I 2018 hanya 24,2% atau 1,97 triliun dari Rp 8,16 triliun kredit bermasalah yang hapus buku.

Baca Juga: Suku bunga BI turun, bunga KPR malah naik?

Pemulihan NPL yang hapus buku tersebut berasal dari segmen wholesale sebesar Rp 677 miliar, segmen UMKM Rp 540 miliar, mikro 422 miliar dan konsumer 280 miliar.

Adapun rasio NPL Bank Mandiri mengempis ke level 2,6% per Juni 2019 dari 3,1% pada semester I 2018.

Sampai akhir tahun, perseroan menargetkan akan menjaga rasio kredit bermasalah di kisaran 2,5%-2,7% dengan target penyaluran kredit 10%-12%.

Baca Juga: Bank Mandiri layani transaksi PNBP Ditjen AHU Kemenkumham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×