Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100 ini) menyatakan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kartu kredit sampai dengan Semester I 2019 masih terjaga di kisaran 2%-2,2%. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyebut, posisi tersebut lebih rendah dibandingkan periode tahun 2018.
Menurut Rohan, pihaknya telah melakukan beberapa perbaikan proses agar kualitas kredit lebih terjaga. Salah satunya yakni melalui penetrasi yang terfokus pada segmen mass affluent.
"Untuk keamanan dan kenyamanan, kami terus melakukan edukasi kepada nasabah terutama menjaga kerahasiaan data-data pribadi," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/7).
Lebih lanjut, dalam hal menjaga kolektebilitas nasabah, Bank Mandiri juga menerapkan know your customer (KYC) terutama pada proses collection. Lewat inisiatif ini, bank berlogo pita emas ini meyakni NPL akan tetap terjaga di kisaran 2%-2,2% sampai dengan akhir tahun.
Selain itu agar nasabah memiliki keleluasaan dalam mengatur keuangannya, Mandiri Kartu Kredit memberikan penawaran program cicilan di berbagai merchant in store dan e-commerce.
Mandiri Kartu Kredit juga menawarkan program diskon, cashback, dan bonus voucher di berbagai merchant favorit dengan mengedepankan customer experience journey seperti travel dengan Traveloka dan Garuda Indonesia, departement store dengan Sogo, fashion dengan MAP, supermarket dengan Hypermart, dan Ecommerce dengan Tokopedia dan Shopee.
Saat ini Mandiri Kartu Kredit terus mengembangkan product value proposition yang salah satunya memberikan acquisition offer berupa cashback hingga Rp 1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News