Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri bekerjasama dengan PT Investree Radhika Jaya (Investree) dalam pemanfaatan teknologi dan non-traditional data, agar dapat mendorong pengembangan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui perluasan target market.
Senior EVP Bisnis & Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudianto menyebutkan untuk tahap awal Bank Mandiri menyediakan dana sebesar Rp 200 Miliar untuk program kerjasama dengan Investree.
Baca Juga: Tantangan di segmen kredit ekspor impor masih berat
"Sudah booking dari bulan lalu sebesar Rp 24 miliar kepada 24 nasabah dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp 800 juta dari total fasilitas sebesar Rp 200 miliar, targetnya hingga bulan Februari 2020. Di harapkan ke depannya akan terus meningkat dan kualitasnya dapat terus kita jaga," kata Aquarius kepada Kontan.co.id, Rabu (18/12).
Menurut Aquarius, kolaborasi perbankan dengan perusahaan fintech sangat strategis untuk memperluas akses pembiayaan ke pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan adanya inovasi teknologi yang dimiliki perusahaan fintech.
"Pastinya ini menjadi pengkayaan channel di Bank Mandiri yang saat ini di regional ada sekitar 2.700 kantor dengan total karyawan 58 ribu orang," jelas Aquarius.
Adapun Bank Mandiri menggandeng Investree untuk saling bersinergi karena butuh channel yang cepat dan tepat, dan sesuai dengan kebutuhan market.
Baca Juga: Saham perbankan topang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini
Dia menambahkan, kerjasama ini merupakan pengembangan atas dua kerjasama dengan usaha rintisan di bidang P2P lending yakni PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dan PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks) pada tahun lalu.
Adapun, total nilai kerjasama dengan kedua startup tersebut adalah sebesar Rp 250 miliar. "Sementara untuk NPL dengan kerja sama dengan fintech sebelumnya alhamdulillah masih 0% dan semoga bisa dipertahankan,"jelasnya.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan pihaknya sangat optimis bahwa kerja sama ini akan memberikan banyak kontribusi manfaat pinjaman produktif bagi para UKM terutama untuk terus menghadirkan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses pinjaman kepada para pelaku UKM serta memperkuat ekosistem ekonomi digital yang sudah ada.
"Kami optimis karena fokus kita lebih ke perusahaan kecil menengah dan tidak main di mikro. Adapun sektornya bermain di produktif dan jasa," kata Adrian kepada Kontan.co.id
Baca Juga: Bankir pastikan di akhir tahun perebutan DPK bakal semakin sengit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News