kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Mandiri setop kredit bagi pekerja Freeport


Minggu, 26 Maret 2017 / 16:05 WIB
Bank Mandiri setop kredit bagi pekerja Freeport


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menghentikan penyaluran kredit baru untuk karyawan PT Freeport Indonesia. Hal ini dilakukan menyusul adanya rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan Freeport.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penahanan kredit baru ini dinilai hanya bersifat sementara. Menurutnya, Bank Mandiri akan kembali menyalurkan kredit setelah persoalan terkait ketenagakerjaan di perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan itu selesai.

"Untuk kredit yang baru di-hold juga sementara, sampai nanti selesai masalahnya dilanjut lagi boleh. Itu kan hubungan kami dengan para karyawan sebagai individu, tidak ada kaitannya dengan perusahaan (Freeport)," ujar Rohan saat ditemui di Kementerian Tenaga Kerja Jakarta, Jumat (24/3).

Bank berkode emiten saham BMRI ini menyebut keputusan ini diambil lantaran belum adanya kepastian sumber pembayaran gaji karyawan Freeport. Rohan menuturkan, outstanding penyaluran kredit Bank Mandiri kepada karyawan Freeport diestimasi mencapai Rp 600 miliar antara lain kredit perumahan rakyat (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit tanpa agunan (KTA).

Namun, Rohan belum mengetahui secara rinci jumlah nasabah di Freeport. "Saya tidak hafal jumlah nasabah, angkanya sekitar Rp 600 miliar. Kalau rumah itu Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar, jadi sekitar 1.000 sampai 2.000 orang," ungkapnya.

Hingga saat ini, menurutnya, kualitas debitur lama masih cukup terjaga. Meski begitu, Rohan menilai tidak menutup kemungkinan adanya risiko kredit bermasalah di masa mendatang.

Kendati demikian, potensi kredit macet atau non performing loan (NPL) dari sektor ini dinilai tidak memberikan banyak pengaruh, dikarenakan jumlah portofolionya relatif lebih kecil jika dibandingkan seluruh penyaluran kredit Bank Mandiri. "Mungkin belum ada (NPL), ini masih baru. Mungkin bisa saja terjadi, dan ini yang disebut risiko bisnis," katanya.

Asal tahu saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Januari 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mencapai Rp 573,69 triliun atau tumbuh 10,76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara, NPL Bank Mandiri per akhir 2016 tercatat 4% (gross), meningkat dari 2,6% pada posisi akhir tahun 2015. Bank berlogo pita emas ini menarget NPL perseroan dapat turun ke posisi 3,5% tahun ini.

Sebagai catatan, dari total pekerja Freeport yang mencapai 32.000 orang, saat ini sudah 1.000 orang yang dirumahkan dan PHK. Pekerja yang telah dirumahkan dan PHK ini terdiri dari pekerja organik (pekerja langsung) dan pekerja kontraktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×