kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Masih Hindari Sektor Tekstil dan Properti


Selasa, 02 Februari 2010 / 13:12 WIB
Bank Masih Hindari Sektor Tekstil dan Properti


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Johana K.

JAKARTA Perbankan masih tebang pilih dalam menggelontorkan kredit ke sektor riil. Mengutip hasil survei perbankan paling mutakhir yang digelar oleh Bank Indonesia (BI), bank-bank di tanah air masih menghindari penyaluran kredit untuk sektor industri pengolahan, tekstil, garmen, juga properti.

Dalam survei tersebut, bankir mengungkapkan alasan utama mereka menghindari sektor-sektor tersebut adalah dikarenakan beberapa faktor.
Pertama, bank menganggap pemberlakuan Asean China Free Trade Area (ACFTA) 2010 ini bakal kian memperberat kompetisi di industri tekstil dan garmen. "Bank juga menganggap permintaah tekstil dari asing masih lemah," jelas BI seperti dikutip KONTAN, Selasa (2/2).

Kedua, perbankan menilai kondisi ekonomi sejatinya belum sepenuynya stabil dan pulih sehingga mereka memilih untuk sedikit mengerem pembiayaan yang bertenor panjang. "Penyaluran kredit investasi yang bersifat jangka panjang masih cukup riskan dengan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih," jelas BI dalam survei.

Sektor properti dan bangunan yang biasanya memakan kredit investasi bertenor panjang akan dihindari khususnya pembiayaan untuk mal dan apartemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×