kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.224   30,00   0,19%
  • IDX 6.869   3,42   0,05%
  • KOMPAS100 998   -0,65   -0,07%
  • LQ45 763   -0,58   -0,08%
  • ISSI 225   -0,16   -0,07%
  • IDX30 393   -0,18   -0,05%
  • IDXHIDIV20 454   -1,29   -0,28%
  • IDX80 112   -0,10   -0,09%
  • IDXV30 113   -0,58   -0,51%
  • IDXQ30 127   -0,23   -0,18%

Bank masih pikir-pikir menambah kredit komoditas


Senin, 12 Februari 2018 / 15:17 WIB
Bank masih pikir-pikir menambah kredit komoditas
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT Adaro


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir mengaku masih memilah beberapa debitur sektor komoditas dan tambang. Ini agar manajemen risiko kredit ini masih tetap terjaga.

Jahja Setiaatmadja, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bilang, saat ini bank masih banyak memiliki debitur di segmen komoditas agribisnis.

"Namun untuk komoditas tambang sementara kami masih belum mau proses," kata Jahja kepada kontan.co.id, Senin (12/2).

Hariyono Tjahjarijadi Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga mengaku belum memberikan kredit agribisnis dan pertambangan secara langsung.

"Namun, untuk segmen perdagangan dan peralatan tambang kami masih membiayai," kata Hariyono kepada kontan.co.id, Senin (12/2).

Sebagai gambaran, sampai November 2017 lalu, perbankan masih mencatat penyaluran kredit sektor tambang dan komoditas Rp 107,6 triliun. Angka ini turun 15,6% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year). Pasalnya, rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) segmen ini masih tinggi yaitu sebesar 7,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×