kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank masih pikir-pikir menambah kredit komoditas


Senin, 12 Februari 2018 / 15:17 WIB
Bank masih pikir-pikir menambah kredit komoditas
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT Adaro


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir mengaku masih memilah beberapa debitur sektor komoditas dan tambang. Ini agar manajemen risiko kredit ini masih tetap terjaga.

Jahja Setiaatmadja, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bilang, saat ini bank masih banyak memiliki debitur di segmen komoditas agribisnis.

"Namun untuk komoditas tambang sementara kami masih belum mau proses," kata Jahja kepada kontan.co.id, Senin (12/2).

Hariyono Tjahjarijadi Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga mengaku belum memberikan kredit agribisnis dan pertambangan secara langsung.

"Namun, untuk segmen perdagangan dan peralatan tambang kami masih membiayai," kata Hariyono kepada kontan.co.id, Senin (12/2).

Sebagai gambaran, sampai November 2017 lalu, perbankan masih mencatat penyaluran kredit sektor tambang dan komoditas Rp 107,6 triliun. Angka ini turun 15,6% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year). Pasalnya, rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) segmen ini masih tinggi yaitu sebesar 7,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×