kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Penyebab DPK Perbankan Masih Tumbuh Melambat


Selasa, 30 Mei 2023 / 20:26 WIB
Ini Penyebab DPK Perbankan Masih Tumbuh Melambat
ILUSTRASI. pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) nasabah perorangan di perbankan melesu per April 2023.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) nasabah perorangan di perbankan melandai per April 2023. Meski tumbuh 2,8% secara tahunan atawa year on year (yoy) pada April 2023, tetapi pertumbuhannya melambat jika dibandingkan Maret 2023 sebesar 4,6% (yoy).

Melihat laporan tersebut, pengamat perbankan menilai pertumbuhan simpanan bank yang melesu di bulan April ini disebabkan oleh aktivitas dan kebutuhan nasabah di momentum Lebaran yang pada umumnya lebih banyak mengeluarkan uang mereka ketimbang menyimpannya.

"Pertumbuhan yang melesu karena ada hari raya Lebaran dan libur panjang di bulan tersebut sehingga masyarakat cenderung untuk konsumtif dengan mengurangi simpanan ritel di bank. Dana ritel banyak dibelanjakan sehingga ekonomi rakyat bisa terus bergerak," kata Trioksa Siahaan, SVP Head of Research LPPI kepada Kontan, Selasa (30/5).

Lebih lanjut Trioksa mengatakan untuk mengembalikan pertumbuhan yang signifikan, bank perlu membuat berbagai program dana simpanan ritel yang menarik kepada masyarakat seperti bunga yang menarik, program hadiah dan reward lainnya.

Meskipun demikian terkait dengan proyeksi tren simpanan nasabah ke depannya disampaikan Trioksa masih akan tumbuh melambat, mengingat tren suku bunga yang mulai melandai.

Baca Juga: Bank Indonesia Catat DPK Perbankan Melembat ke Level 7,0% pada Bulan April

"Prediksi ke depannya, bila tren kenaikan suku bunga mulai melandai sementara daya beli masyarakat masih belum membaik maka pertumbuhan DPK ritel bank masih melambat," katanya.

Sementara itu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengamini terjadinya hal tersebut. BTN mengaku tren simpanan nasabahnya sedikit melesu di periode pertengahan kuartal kedua 2023.

Melesunya segmen himpunan DPK ini disebabkan nasabah perorangan yang lebih banyak melakukan pengeluaran keuangannya ketimbang menyimpan uangnya di bank.

"Tren simpanan nasabah periode April-Mei di BTN cenderung sedikit melesu melihat dari aspek spending nasabah mulai meningkat dan pemulihan ekonomi yang mulai membaik sehingga dana teralokasi untuk bagian dari pemulihan bisnis nasabah," kata Jasmin, Direktur Distribution and Funding BTN kepada Kontan, Selasa (30/5).

Di sisi lain, Jasmin mengatakan suku bunga yang relatif flat terhitung dari Januari hingga Mei Bank Indonesia sudah menahan 7Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) di 5,75%, sehingga nasabah mulai mencari instrumen dengan tingkat imbal hasil yang lebih atraktif daripada produk banking tradisional.

Baca Juga: BTN Sebut Simpanan Nasabahnya (DPK) Melesu pada Kuartal II 2023

"Selaras dengan hal tersebut, aspek alternatif investasi juga menjadi attribute pelemahan pertumbuhan dana di simpanan, sehingga berpotensi DPK pindah ke instrumen SBN Ritel Perdana," jelasnya.

Meski tidak merinci angka pertumbuhan DPK di BTN untuk periode April-Mei, namun perseroan meyakini dapat terus mendorong pertumbuhan DPK perbankan dengan menyiapkan strategi, sala satunya dengan mendorong aktifitas transaksi nasabah melalui transaksi digital maupun kartu debit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×