Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada pandemi, PT Bank Maspion Indonesia Tbk masih mampu mempertahankan kinerja sepanjang 2020. Bank dengan kode saham BMAS ini mencatatkan laba tahun berjalan sebelum pajak sebesar Rp 90 miliar pada tahun lalu.
Sedangkan aset naik 33,55% secara year on year (yoy) dari Rp 7,57 triliun menjadi Rp 10,11 triliun. Kenaikan aset seiring dengan melonjaknya penyaluran kredit 26,36% you dari Rp 5,46 triliun menjadi Rp 6,90 triliun di 2020.
“Kredit investasi naik 40,98% dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,61 triliun, kredit modal kerja naik 24,82% yoy dari Rp 4,06 triliun menjadi 5,07 triliun. Sedangkan kredit konsumsi mengalami penurunan dari Rp 256 miliar menjadi Rp 219 miliar,” ungkap Bank Maspion dalam materi paparan publik insidentil BMAS pada Senin (15/3).
Adapun DPK juga tumbuh 41,27% you dari Rp 5,8 triliun di 2019 menjadi Rp 8,2 triliun di 2020. Hal ini ditopang oleh lonjakan deposito yang naik 53,24% menjadi Rp 6,5 triliun. Sedangkan tabungan tumbuh 17,84% menjadi Rp 1,01 triliun dan giro turun 2,43% menjadi Rp 683 miliar.
Baca Juga: Kasikorn Bank suntik modal Bank Maspion (BMAS) senilai Rp 3 triliun
Rasio keuangan BMAS di 2020 menunjukkan rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) di level 16,56%, turun dibandingkan 2019 di level 20,19%. Sedangkan return on asset (ROA) turun dari 1,13% menjadi 1,09% pada tahun lalu. Namun, return on equity (ROE) meningkat dari 5,11% menjadi 5,65% pada 2020.
Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Maspion turun dari 4,14% pada tahun 2019 menjadi 3,48% di 2020. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) melandai dari 94,13% menjadi 84,18%. Untuk non performing loan (NPL) gross menurun dari 2,34% menjadi 1,93%. Begitupun untuk NPL net yang turun dari 2,27% dari 1,68%.
Baca Juga: Gaung Bank Asing Semakin Nyaring
Selain itu, Bank Maspion akan memperkuat modal. Kasikorn Vision Company Limited akan membeli saham yang saat ini dimiliki oleh pemegang saham sekarang. Kasikorn Vision adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kasikornbank Public Company Limited (KBank) yang saat ini memiliki 9,99% saham dalam Bank Maspion.
Terkait potensi menjadi bank digital dengan modal inti Rp 10 triliun sesuai aturan OJK, manajemen bank Maspion menyatakan masih mempelajari konsep business risk serta infrastruktur pendukung sebagai bank digital. Fokus bank saat ini adalah melengkapi layanan yang berbasis otomatisasi dan digitalisasi sesuai visi dan misi perusahaan.
Baca Juga: Bank-bank kecil jadi incaran akuisisi investor lokal dan global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
