Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) akan membagikan dividen sebesar Rp1,05 triliun untuk tahun buku 2024. Jumlah tersebut setara dengan 40% laba yang diperoleh sepanjang tajun lalu.
Adapun, tahun lalu MEGA membukukan laba bersih (PAT) sebesar Rp 2,63 triliun atau turun dibanding tahun 2023 yakni Rp3,51 triliun.
Selain dibagikan dalam bentuk dividen, sebesar Rp 1,58 triliun dari laba tahun lalu juga akan dibukukan sebagai saldo laba dan sisanya akan disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 7 Undang Undang Perseroan Terbatas.
Baca Juga: Laba Bersih Bank Mega (MEGA) Susut 25,04% Menjadi Rp2,63 Triliun pada 2024
Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Lay Diza Larentie sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan dan C. Guntur Triyudianto selaku Direktur Perseroan. Dalam kesempatan tersebut, RUPST juga mengangkat Heriwan Gazali sebagai Direktur Bank Mega.
Namun, pengangkatan Heriawan Gazali berlaku efektif usai Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bila telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut susunan Direksi dan Komisaris Bank Mega yang baru :
Direktur Utama: Kostaman Thayib
Wakil Direktur Utama: Indivara Erni
Direktur: Yuni Lastianto
Direktur: Madi Darmadi Lazuardi
Direktur: Martin Mulwanto
Direktur: YB Hariantono
Direktur: Heriawan Gazali
Kinerja keuangan
Sementara itu pada tahun buku 2024, total aset Bank Mega pada akhir tahun 2024 menjadi sebesar Rp134,92 triliun atau tumbuh 2,17%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tahun 2024 tercatat sebesar Rp91,67 triliun, dengan rasio current account saving account (CASA) yang membaik yaitu sebesar 30,08% dari sebelumnya sebesar 28,83%.
Sekretaris Perusahaan Bank Mega, Christiana M. Damanik bilang membaiknya komposisi CASA ini disebabkan peningkatan pada giro dan tabungan, masing-masing tumbuh sebesar 2,54% dan 9,74% atau tumbuh menjadi Rp10,38 Triliun dan Rp17,19 Triliun.
Total kredit pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp64,65 Triliun. Bank Mega tetap fokus menyalurkan kredit kepada segmen korporasi dan joint financing.
“Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) tahun 2023 tetap terjaga sebesar 1,69% dengan NPL Net sebesar 1,22%. Rasio NPL Gross Bank Mega ini masih berada di bawah NPL Gross perbankan sebesar 2,08% per Desember 2024,” tulis Christiana dalam keterangan resmi, Kamis (27/3)
Baca Juga: Mau Bunga Deposito 5,00%, Bank Mega Menawarkan Bunga Tinggi di M-Smile
Bank Mega membukukan laba bersih (PAT) tahun 2024 sebesar Rp2,63 triliun, turun dibanding tahun 2023 yakni Rp3,51 triliun.
Dari segi rasio, Bank Mega membukukan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,77% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 70,34%.
“Ini mencerminkan bahwa Bank Mega senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid. Rasio keuangan lainnya terjaga dengan baik, yaitu ROA sebesar 2,56%, ROE sebesar 13,62%, NIM 4,64%, dan BOPO sebesar 73,61%,” tambah Christiana.
Bank Mega telah menetapkan rencana bisnis untuk tahun buku 2025. Perseroan menargetkan laba bersih Rp2,8 triliun, total kredit Rp75 triliun, dana pihak ketiga Rp99 triliun dan total aset sebesar Rp142 triliun.
Untuk mengejar target tersebut, berikut beberapa strategi perseoran :
1. Transformasi Kantor Cabang dengan fokus ke customer ecosystem.
2. Menurunkan cost of fund melalui peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) murah.
3. Meningkatkan volume kredit & perbaikan kualitas kredit.
4. Mengembangkan transaction banking.
5. Efisiensi biaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News