kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Mega Syariah Jajal Segmen Ritel untuk Genjot DPK


Selasa, 26 Maret 2024 / 19:05 WIB
Bank Mega Syariah Jajal Segmen Ritel untuk Genjot DPK
ILUSTRASI. PT Bank Mega Syariah akan menjajal segmen retail untuk terus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis.(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah akan menjajal segmen retail untuk terus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis seperti pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan consumer, maupun business banking. 

Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo mengatakan segmen retail memiliki potensi pasar yang besar seiring dengan tren gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke halal lifestyle. 

“Saat ini, inovasi produk dan layanan Bank Mega Syariah tidak kalah menarik dengan produk perbankan konvensional. Dengan target pasar yang mencakup islamic ecosystem dan ekosistem CT Corp, kami yakin mampu menggarap segmen retail dengan optimal,” ungkap Yuwono dalam keterangan resmi, Selasa (26/3). 

Yuwono juga megungkapkan untuk menggenjot DPK, Bank Mega Syariah akan meluncurkan sejumlah produk dan program baru yang diluncurkan tahun ini seperti program Berkah Berlimpah Mega Syariah (BBM). 

Baca Juga: Bank Syariah Bidik Pertumbuhan Dana Tabungan Haji

BBM adalah program poin berkah berhadiah yang diperuntukkan bagi nasabah yang terdaftar sebagai pengguna Aplikasi M-Syariah. Nasabah akan berkesempatan mendapatkan beragam hadiah menarik yang diundi setiap kuartal, mulai dari voucher umroh/trip senilai Rp30 juta, logam mulia 5 gram, voucher gadget senilai Rp20 juta, hingga grand prize Mobil Hyundai Ioniq 5 dan ratusan hadiah lainnya. 

Disamping itu, Bank Mega Syariah juga fokus pada Tabungan Haji yang mendukung masyarakat dalam melakukan perencanaan Haji dengan setoran awal yang ringan. 

“Pada 2023, total nasabah tabungan haji mengalami peningkatan 103% dari 2022. Sementara tabungan haji hingga akhir tahun ditargetkan tumbuh sebesar 64% secara tahunan,” ujar Yuwono. 

Adapun total nasabah tabungan haji plus, mengalami peningkatan lebih dari 800% selama periode Januari - Maret 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Inovasi fitur dan layanan digital juga senantiasa dilakukan melalui peningkatan layanan teknologi mobile banking M-Syariah. Sejak diluncurkan pada 2021, aplikasi mobile banking M-Syariah mengalami peningkatan pengguna sebesar 98% secara tahunan dari tahun 2022 ke 2023. 

Sejalan dengan pertumbuhan pengguna, transaksi nasabah di M-Syariah juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 50% dari tahun 2022 ke 2023. Fitur-fitur yang paling banyak digunakan di mobile banking M-Syariah pada tahun 2023 antara lain menu transfer, isi ulang e-Wallet, pembelian pulsa dan paket data, QRIS, serta pembelian dan pembayaran listrik. 

Dari sisi penyaluran pembiayaan, Bank Mega Syariah juga terus menggarap pembiayaan di segmen consumer dan business banking. Pada pembiayaan consumer, fokus produk yang diberikan adalah Flexi Home yaitu Pembiayaan Kepemilikan Properti dengan special price di 2024. Kemudian ada juga Flexi Sejahtera yaitu pembiayaan rumah bersubsidi. 

Produk lainnya dari pembiayaan consumer adalah Flexi Mitra, produk pembiayaan tanpa agunan, khusus untuk para pegawai dari perusahaan-perusahaan yang telah bekerjasama dengan Bank Mega Syariah. Adapun Flexi Home menjadi produk yang memiliki kontribusi terbesar pada 2023 yaitu lebih dari 47% dari total pembiayaan consumer di 2022.

Baca Juga: Bank Syariah Memacu Digitalisasi

Menurut Yuwono, pertumbuhan pembiayaan consumer pada kuartal 1 tahun 2024 sangat baik, terbukti dengan tumbuh lebih dari 16% dari periode yang sama di 2023. DIharapkan, pembiayaan consumer dapat tumbuh >30% di 2024 ini. 

Bank Mega Syariah memperluas cakupan layanan cashless melalui kartu pembiayaan (kartu kredit syariah). Syariah Card yang dapat digunakan di seluruh merchant dalam dan luar negeri yang berlogo Visa. Apalagi, terdapat fitur cashback hingga satu juta rupiah untuk transaksi di negara Arab Saudi, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab menggunakan Syariah Card. 

Yuwono melanjutkan, dengan menggunakan Syariah Card, nasabah juga dapat menikmati diskon hingga Rp200 ribu di berbagai e-commerce seperti Shopee, blibli.com, serta merchant ritel lainnya. Selain itu, terdapat diskon hingga 50% setiap berbelanja di berbagai ekosistem CT Corp. 

“Tidak hanya memiliki banyak promo, Syariah Card juga mengajak penggunanya menjalani hidup penuh berkah dengan fitur Shodaqoh yang mengkonversi poin reward dari transaksi belanja menjadi sedekah ke lembaga zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah,” jelasnya. 

Dalam lima tahun mendatang, Bank Mega Syariah menargetkan penerbitan kartu sebanyak 500.000 kartu Syariah Card. Selain pembiayaan consumer, pembiayaan di segmen business banking juga menjadi fokus Bank Mega Syariah.

Menurut Yuwono, sektor bisnis yang saat ini banyak diajukan oleh nasabah di segmen business banking diantaranya yaitu sektor pendidikan, kesehatan, diikuti dengan sektor perdagangan, konstruksi, dan jasa lainnya. Adapun pertumbuhan volume pembiayaan business banking dari 2022 ke 2023 adalah lebih dari 13%.

“Untuk meningkatkan volume pembiayaan, kami memaksimalkan kekuatan cabang dengan melihat potensi unggulan sektor bisnis di setiap wilayah,” ujarnya. 

Bank Mega syariah juga akan meluncurkan sejumlah produk dan layanan ditahun ini, antara lain Reksadana, Priority Banking dan Cash Waqf Linked Deposit (CWLD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×